TENGGARONG, denai.id – Hujan rintik yang turun sejak pagi tak menyurutkan semangat para peserta upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (17/8).
Dengan seragam putih yang mulai basah, Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka (Paskibraka) Kukar tetap melangkah tegap, mengibarkan Sang Merah
Putih ke angkasa dengan penuh khidmat. Momen pengibaran bendera menjadi puncak
upacara yang dipimpin langsung Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, selaku
Inspektur Upacara.
Ketika lagu Indonesia Raya berkumandang, seisi lapangan
berdiri tegak. Suasana hening, hanya terdengar tetesan hujan yang jatuh di atas
aspal. “Detik-detik seperti inilah yang membuat kita selalu ingat akan
perjuangan para pahlawan,” ujar salah seorang peserta upacara dengan suara
bergetar.
Tiga siswa terpilih dipercaya menjadi pengibar bendera tahun
ini. Mereka adalah Adji Taufik Rahman (MAN 1 Kenohan), Faiz Hafiq Akbar (MAN 2
Tenggarong), dan Nur Raffi Mauludy (SMAN 1 Tenggarong). Sementara pembawa baki
bendera adalah Khalizqa Refqi Ramadani, pelajar SMAN 1 Samboja. Meski basah
oleh hujan, keempatnya tetap fokus menjalankan tugas. Tepuk tangan pun pecah
setelah Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di langit Kukar.
Ketua DPRD Kukar, Akhmad Yani, membacakan naskah proklamasi.
Suasana khidmat berlanjut saat Bupati Aulia memimpin mengheningkan cipta,
mengenang jasa para pahlawan yang merebut kemerdekaan 80 tahun silam.
Upacara tahun ini diikuti 14 pleton, mulai dari TNI, Polri,
Brimob, Satpol PP, Damkar, BPBD, KORPRI, hingga Linmas. Komandan upacara
dipercayakan kepada Kapten Tituler Armed Mochammad Rizky Kurnia Haqiki,
sedangkan perwira upacara Kapten Infantri Agus Ernanto.
Tak hanya jajaran pemerintah dan Forkopimda, upacara juga
dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Mohammad Arifin bersama
Permaisuri, mantan Bupati Kukar periode 2021–2026 Edi Damansyah, Wakil Bupati
Rendi Solihin beserta istri, hingga Sekda Kukar Sunggono. Kehadiran mereka
menambah khidmat suasana peringatan kemerdekaan kali ini.
Bagi para pelajar yang bertugas, momen ini bukan sekadar
seremoni tahunan, melainkan pengalaman seumur hidup. “Rasanya bangga sekali
bisa dipercaya. Meski hujan, kami tetap ingin memberi yang terbaik,” ujar Nur
Raffi seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Hujan boleh turun, tapi semangat kemerdekaan tetap menyala
di Tenggarong. Merah Putih berkibar dengan gagah, menjadi saksi bahwa generasi
muda Kukar siap melanjutkan api perjuangan para pendahulu. (adv/nad)
Tulis Komentar