TENGGARONG, denai.id – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali digelar di Kutai Kartanegara (Kukar). Kali ini dipusatkan di Taman Creative Park Timbau, Kamis (28/8). Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bazar murah, tetapi salah satu instrumen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga sekaligus menekan inflasi pangan.
“GPM ini akan kita jalankan tidak hanya sekali, dan tidak
hanya di Tenggarong. Kecamatan lain di Kukar juga akan kebagian. Jadi saya
mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying atau membeli berlebihan,” ujar
Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Menurutnya, gerakan ini menjadi langkah nyata pemerintah
daerah agar masyarakat tetap bisa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga
terjangkau. Apalagi menjelang musim gadu, stok beras menipis dan harga sejumlah
komoditas mulai merangkak naik.
Aulia juga mendorong pihak swasta agar turut serta. “Kalau
semakin banyak yang terlibat, maka semakin banyak varian pangan murah yang bisa
kita hadirkan. Dampaknya tentu semakin luas bagi masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Aulia menegaskan bahwa pengendalian
inflasi membutuhkan kerja kolektif. Tidak hanya Dinas Ketahanan Pangan, tapi
juga melibatkan Dinas Sosial, Diskop UKM, hingga Disperindag yang memantau
harga harian di lapangan. “Kebersinambungan GPM ini penting agar harga tidak
melonjak dan daya beli warga bisa terjaga,” tegasnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Tenggarong Tengku Firdaus
menambahkan, GPM kali ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan kejaksaan yang
sebelumnya telah menggelar bakti sosial, donor darah, hingga bazar. “Ini bentuk
sinergi nyata dengan pemerintah daerah untuk mendukung program ketahanan pangan
nasional. Kondisi ekonomi saat ini memang sedang berat, dan GPM bisa membantu
masyarakat langsung,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kukar sekaligus Ketua Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Sunggono, menyebut GPM diikuti banyak pihak,
mulai dari Bulog Samarinda, Bankaltimtara, PT RNI, Pertamina, KTNA, KWT, hingga
sejumlah UKM lokal. “Komoditas yang tersedia antara lain beras, minyak goreng,
cabai, daging ayam, bawang merah, bawang putih, hingga LPG 3 kilogram,”
jelasnya.
Sunggono menambahkan, tujuan utama GPM adalah menjaga daya beli
masyarakat. “Dengan adanya intervensi harga melalui GPM, masyarakat bisa
terbantu sekaligus pasar tetap terkendali. Harapannya, inflasi pangan bisa
ditekan seminimal mungkin,” katanya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian sembako untuk
warga kurang mampu dan anak yatim. Usai membuka acara, Bupati Aulia bersama
Kajari Tenggarong dan jajaran Forkopimda meninjau langsung lapak-lapak pedagang
yang ambil bagian dalam GPM. (adv/nad)
Tulis Komentar