Warga Binaan Lapas Tenggarong Diberi Bekal Keterampilan, Pemkab Siap Fasilitasi

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menerima kunjungan silaturahmi dan audensi jajaran UPT Lapas Tenggarong di Rumah Jabatan Bupati, Rabu (13/8/2025).

TENGGARONG, denai.id – Upaya pemberdayaan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tenggarong semakin nyata. Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menerima kunjungan audiensi jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lapas di Rumah Jabatan Bupati, Rabu (13/8/2025), sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program pembinaan warga binaan.

Audiensi dihadiri Kalapas Tenggarong Suparman, Kalapas Anak Auliya Zulfahmi, serta Kalapas Perempuan Riva Dilyanti. Dalam kesempatan tersebut, Suparman memaparkan berbagai program yang dilaksanakan Lapas untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat, mulai dari pelatihan keterampilan, pembinaan keagamaan, hingga dukungan usaha mandiri.

“Warga binaan tidak hanya mendapat pembinaan secara fisik maupun mental, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri lokal,” ujar Suparman seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar. Selain itu, remisi akan diberikan menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas perilaku baik warga binaan.

Program pembinaan keagamaan juga terus digalakkan. Lapas Tenggarong melaksanakan Gerakan Etam Mengaji (GEMA) dan pesantren terpadu, sejalan dengan program Pemkab Kukar, sehingga membangun karakter spiritual warga binaan.

Bupati Aulia menyampaikan apresiasi atas upaya tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Pemkab Kukar dan Lapas dalam membekali warga binaan agar memiliki keterampilan dan modal untuk produktif saat kembali ke masyarakat. “Kami ingin warga binaan memiliki bekal untuk mandiri dan siap berkonstribusi positif di lingkungannya,” kata Bupati.

Lebih lanjut, Aulia menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana Lapas, termasuk pelatihan dan program kewirausahaan bagi warga binaan. “Dukungan ini penting agar pembinaan tidak berhenti di dalam Lapas saja, tetapi berkelanjutan hingga mereka kembali ke masyarakat,” tambahnya.

Kunjungan ini juga menjadi ajang koordinasi program-program kolaboratif antara Lapas dan Pemkab, mulai dari pemberian keterampilan, pendampingan usaha, hingga pembinaan mental dan spiritual. Sinergi ini diharapkan dapat menekan angka residivisme sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga binaan.

Suparman berharap kerja sama yang terjalin dapat terus berlanjut, sehingga warga binaan tidak hanya mendapatkan pembinaan, tetapi juga kesempatan nyata untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif. Dengan dukungan pemerintah daerah, Lapas Tenggarong optimistis program pemberdayaan ini akan berjalan lebih maksimal. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)