Paskibraka Kukar 2025 Dikukuhkan, Orang Tua dan Guru Ikut Terharu

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri mengukuhkan 43 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Kukar 2025 yang terdiri dair 22 orang putra dan 21 putri, Jumat (15/8/25).

TENGGARONG, denai.id – Malam pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kutai Kartanegara 2025 di Pendopo Odah Etam, Jumat (15/8), tak hanya jadi momen sakral bagi 43 pelajar terpilih. Sorot mata orang tua dan guru yang hadir ikut berbinar, menyimpan rasa bangga sekaligus haru melihat putra-putrinya resmi menyandang amanah sebagai pengibar Sang Saka Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-80.

Sebanyak 22 putra dan 21 putri terbaik dari 20 kecamatan se-Kukar itu dikukuhkan langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri. Prosesi berjalan khidmat. Saat ikrar dikumandangkan, suasana hening seketika. Tak sedikit orang tua yang menahan air mata, menyaksikan anak mereka berdiri tegak dengan balutan seragam putih khas Paskibraka.

“Menjadi anggota Paskibraka bukan hanya prestasi pribadi. Ini adalah kebanggaan bagi keluarga, sekolah, dan daerah,” ujar Aulia dalam sambutannya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar. Ia menegaskan, tugas itu harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, disiplin, dan dedikasi.

Lebih jauh, Aulia menekankan bahwa Paskibraka adalah simbol semangat patriotisme dan cinta tanah air. “Kalian akan menjadi teladan bagi ribuan pelajar Kukar. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” tambahnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para pembina, pelatih, hingga pihak sekolah yang ikut menempa mental para calon pengibar bendera. Menurut Aulia, tanpa dukungan itu, mustahil lahir 43 pelajar terpilih yang kini siap mengibarkan bendera pusaka pada 17 Agustus mendatang.

Bagi orang tua, momen pengukuhan ini bukan sekadar seremoni. Bagi sebagian dari mereka, perjuangan mengantar anak mengikuti seleksi, latihan keras berbulan-bulan, hingga tahap akhir pengukuhan adalah perjalanan panjang yang penuh pengorbanan.

“Rasanya campur aduk, antara bangga dan terharu. Anak kami bisa jadi bagian sejarah peringatan kemerdekaan,” ujar salah satu wali murid dengan mata berkaca-kaca. Pengukuhan ini menegaskan bahwa regenerasi patriotisme di Kukar terus berjalan. Setelah menuntaskan tugas pada upacara 17 Agustus, mereka akan menjadi bagian dari Duta Pancasila Purna Paskibraka Indonesia (DPPI) Kukar.

“Buktikan bahwa generasi muda Kukar punya karakter, bakat, dan semangat untuk melanjutkan estafet pembangunan daerah,” pesan Aulia menutup acara. Kini, seluruh mata tertuju pada 43 pasukan terpilih itu. Sebentar lagi, mereka akan menjalankan tugas paling sakral: mengibarkan Sang Merah Putih di langit Kukar pada Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)