SOE Genap Setahun, Wadah UMKM dan Budaya Kukar Terus Bertumbuh

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menghadiri Syukuran Satu Tahun Simpang Odah Etam (SOE) Tenggarong yang digagas Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM serta DPMPTSP Kukar, Sabtu (30/8/25).

TENGGARONG, denai.id – Satu tahun sudah Simpang Odah Etam (SOE) hadir di Tenggarong. Kawasan kuliner malam yang kini jadi ikon baru Kutai Kartanegara (Kukar) itu dirayakan dengan syukuran sederhana, Sabtu (30/8). Perayaan ini bukan sekadar ulang tahun, tapi juga momentum refleksi atas kontribusi SOE dalam menghidupkan sektor UMKM sekaligus menjaga denyut seni dan budaya lokal.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan, SOE bukan hanya pusat jajanan malam. Ia adalah ruang kolaborasi yang mempertemukan pelaku usaha kecil, komunitas seni, hingga stakeholder layanan publik. “Dalam setahun, pertumbuhannya luar biasa. SOE sudah jadi tren malam Minggu dan jadi brand yang harus dijaga bersama,” ujar Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Sejak dibuka, kawasan ini konsisten menghadirkan wajah berbeda dari pusat kuliner kebanyakan. Total 147 tenant bergabung, menyajikan menu tradisional hingga modern. Namun lebih dari sekadar kuliner, SOE juga menegaskan identitas budaya Kutai. Setiap malam Minggu, tenant dan panggung seni dilengkapi atribut kebudayaan, menjadikannya ruang hidup bagi para budayawan dan seniman dari 20 kecamatan di Kukar.

Kolaborasi lintas instansi semakin memperkaya fungsi SOE. Bankaltimtara rutin membuka layanan Kredit Kukar Idaman. Palang Merah Indonesia (PMI) aktif mengadakan donor darah dan cek kesehatan gratis. Dinas Koperasi dan UKM memberi konsultasi pengembangan usaha, sementara DPMPTSP hadir dengan pelayanan perizinan di lokasi. Bahkan Dinas Pariwisata membuka layanan pendaftaran hak cipta hingga registrasi pelaku seni.

“Konsep ini yang menjadikan SOE berbeda. Bukan hanya jualan, tapi juga pelayanan dan pemberdayaan,” kata Sekda Kukar Sunggono yang turut hadir.

Bupati Aulia pun mengajak agar pengembangan kawasan ini tidak berhenti di sini. Ia berharap masukan dari masyarakat bisa menjadi bahan evaluasi. Selain itu, panggung seni di SOE harus tetap terbuka, termasuk bagi pelajar yang ingin menyalurkan bakat lewat kegiatan ekstrakurikuler. “Harapan kami, SOE ke depan bisa lebih variatif, baik tenant maupun hiburannya. Intinya konsisten dan semakin maju,” tegasnya.

Syukuran satu tahun SOE juga dimeriahkan dengan penyerahan hadiah lomba yang digelar sepanjang bulan perayaan. Kehadiran seniman, budayawan, hingga komunitas kuliner semakin menegaskan bahwa SOE bukan sekadar ruang makan malam, melainkan simbol kolaborasi dan ruang tumbuhnya ekonomi kreatif Kukar. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)