TENGGARONG, denai.id – Plt Asisten III Setkab Kutai
Kartanegara (Kukar) Dafip Haryanto resmi membuka Focus Group Discussion (FGD)
dan Survei Lapangan dalam ranga Perencanaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Wilayah Kota Bangun dan Tabang di Ruang Serbaguna Bappeda, Tenggarong, Jumat
(27/10).
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya dibacakan
Asisten III Dafip Haryanto menyambut baik adanya FGD dan survey lapangan dalam
rangka perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi di kabupaten Kutai
Kartanegara.
“Ini merupakan bentuk komitmen bersejarah bagi Kutai
Kartanegara dimana rencana kawasan transmigrasi yang akan ditetapkan merupakan
langkah penting dalam penetapan kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat,” katanya.
Program transmigrasi lanjutnya, telah lama menjadi salah
satu intrumen program pemerintah dalam menyebarluaskan pembangunan dan
memberikan ruang dalam setiap kegiatan masyarakat di seluruh tanah air.
“Untuk itu, saya menyambut baik FGD ini terkait pemetaan
kawasan transmigrasi dan menggali gagasan dari para ahli, pemangku kepentingan
serta masyarakat. Ini juga akan menjadi landasan penting dalam perencanaan yang
solid dan berkelanjutan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kualitas kehidupan masyarakat di Kutai Kartanegara,” ujarnya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
Kukar M. Hatta mengatakan penyususnan rencana kawasan transmigrasi direncanakan
pada dua kecamatan yakni, kawasan Kota Bangun dan Kawasan Tabang.
Dalam survei ini dilakukan pengkajiannya oleh Badan
Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (BPIKDPDTT) RI melalui Pusat Penyusunan Keterpaduan Rencana
Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang mempunyai
kewenanganan dalam proses penetapan kawasan transmigrasi.
“Rencana kawasan transmigrasi merupakan salah satu inisiatif
penting dalam upaya pemerintah daerah untuk memajukan sektor transmigrasi dan
tenaga kerja di wilayah Kukar. Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia
serta berbagai peluang lainnya yang dapat menciptakan kawasan yang produktif
dan berdaya saing,” katanya.
Ditambahkan Hatta, kajian rencana kawasan transmigrasi
meliputi aspek penting yakni pemberdayaan masyarakat lokal untuk berpartisifasi
aktif dalam membangun kawasan seperti melalui pelatihan, pendidikan, dan
berbagai program pemberdayaan ekonomi. Kemudian infrastruktur dasar yang
mendukung seperti jalan, listrik, air bersih dan komunikasi yang tersedia dan
berkualitas.
“Kualitas tenaga kerja juga diperlukan di kawasan sehingga
memperkuat dan berkontribusi dalam sektor yang berpotensi termasuk dalam
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan serta kerja sama dengan pihak
terkait lainnya,” jelasnya. (adv/nul)
Tulis Komentar