KMP Jadi Motor Ekonomi Desa, Bupati Aulia Dorong Sinergi Petani hingga BUMDes

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Muara Badak untuk meninjau Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Desa Tanah Datar, Senin (21/7/25).

TENGGARONG, denai.id – Ekonomi desa di Kutai Kartanegara (Kukar) sedang bergerak ke arah baru. Senin (21/7), Bupati Kukar Aulia Rahman Basri meresmikan Koperasi Merah Putih (KMP) Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak. Tak hanya sekadar peresmian, momen ini juga ditandai dengan peluncuran serentak koperasi serupa di seluruh Kukar yang kini jumlahnya sudah mencapai 237 unit.

Unit usaha koperasi di Tanah Datar tak main-main. Dari penggilingan padi, peternakan ayam, hingga distribusi elpiji 3 kilogram. Belum lagi penyaluran pupuk bersubsidi dan layanan perbankan lewat BRI Link. “Kalau manajemennya rapi dan bersinergi dengan perangkat desa maupun BUMDes, koperasi ini akan jadi penguat fiskal desa,” kata Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Dalam kunjungan itu, bupati juga menyerahkan bantuan sektor pertanian dalam arti luas. Mulai dari planterbag, bibit cabai, pupuk, hingga sprayer, yang dibagikan ke PKK, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta sekolah-sekolah dasar dan menengah. Ada pula dukungan dari PT Lana Harita Indonesia.

Aulia menegaskan, keberadaan koperasi jangan dipandang sebagai pesaing usaha warga. Justru sebaliknya, koperasi diharapkan jadi lokomotif ekonomi desa yang mampu menampung dan memasarkan hasil pertanian. “Koperasi adalah organisasi ekonomi untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah pusat juga sudah menitipkan tiga jenis usaha inti pada koperasi ini. Mulai dari distribusi elpiji, perbankan, hingga pupuk bersubsidi. Dengan begitu, roda ekonomi desa diharapkan lebih berputar, tidak hanya bergantung pada sumber daya alam tak terbarukan.

Bupati Aulia lantas menyinggung program strategis Kukar Idaman Terbaik. Mulai dari rencana satu kecamatan satu industri, hingga peningkatan plafon Kredit Kukar Idaman yang dianggap sukses karena minim kredit macet. “Unit usaha desa bisa memanfaatkan skema ini,” tegasnya.

Tak berhenti di situ, Aulia juga mematok target lebih jauh. Tahun 2026, Kukar berencana melakukan misi dagang ke negara yang punya penerbangan langsung ke Kaltim. Produk lokal desa yang siap ekspor diminta mulai disiapkan. “Kalau ekspor jalan, perputaran ekonomi dari desa sampai kabupaten ikut melonjak,” tandasnya.

Misi besar ini, katanya, sekaligus jadi jawaban atas berkurangnya pemasukan daerah dari sumber daya tak terbarukan. “Kita harus kuatkan pertanian dalam arti luas dan ekonomi kreatif. Koperasi Merah Putih adalah pintu masuknya,” pungkas Aulia.

Acara di Muara Badak itu juga dihadiri OJK, Bank Indonesia Kaltim, Bankaltim, Satgas Koperasi Merah Putih Kukar, hingga tokoh masyarakat setempat. Semua hadir, menyaksikan arah baru ekonomi desa yang berusaha tumbuh lebih mandiri. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)