Investasi Sosial, Warga Wakafkan Harta untuk Pendidikan dan Kesehatan di Loa Janan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri meresmikan gedung baru, Yayasan At-Tarbiyah Desa Purwajaya yang dilanjutkan Posyandu Asoka relokasi Dusun Beringin Jaya Desa Tani Harapan, Jumat (22/8/2025).

TENGGARONG, denai.id – Tak semua pengabdian harus dirangkai lewat kata-kata. Di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, sebuah keluarga membuktikan hal itu dengan nyata. Teguh dan keluarganya mewakafkan sebagian harta untuk mendirikan bangunan Yayasan At-Tarbiyah. Gedung megah itu resmi dibuka Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri, Jumat (22/8) sore.

Tak berhenti di situ, di hari yang sama Bupati juga meresmikan Posyandu Asoka relokasi di Dusun Beringin Jaya, Desa Tani Harapan. Dua bangunan berbeda, namun keduanya membawa pesan yang sama: komitmen menghadirkan layanan dasar pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.

“Banyak orang berbicara soal pengabdian. Tapi hari ini, Pak Teguh dan keluarga sudah mencontohkan langsung bagaimana berbuat untuk masyarakat. Ini luar biasa,” ujar Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Bangunan yayasan itu dirancang bukan hanya untuk ruang belajar. Di depan gedung, berdiri pondok yang akan difungsikan sebagai asrama santri. Semua anak yang menuntut ilmu di sana dibebaskan biaya. Konsep pendidikan gratis berbasis wakaf ini langsung menuai apresiasi Bupati.

Menurutnya, langkah swadaya warga itu sejalan dengan visi besar Kukar 2025–2030: Kukar Idaman Terbaik. Tiga sektor dasar—pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial—menjadi pondasi utama sebelum menggarap pertanian, pariwisata, maupun industri hijau.

“Meski yayasan ini berada di bawah naungan Kementerian Agama, Pemkab Kukar tetap punya tanggung jawab. Anak-anak yang sekolah di sini adalah anak-anak Kukar juga. Karena itu kami sudah berdiskusi dengan Kemenag bagaimana mengoptimalkan dukungan,” jelasnya.

Sementara itu, peresmian Posyandu Asoka menjadi bagian lain dari upaya memastikan layanan kesehatan ibu dan anak berjalan representatif. Posyandu baru ini dirancang lebih layak, sehingga diharapkan mampu meningkatkan partisipasi warga.

Tak sekadar simbolis, Bupati juga menyempatkan diri memberikan makanan tambahan bergizi bagi balita, remaja, dan ibu hamil. “Kesehatan generasi muda harus kita jaga sejak dini,” tegasnya.

Di hadapan warga, Aulia kembali menyinggung program Rp 150 juta per RT yang kini dalam tahap penyempurnaan. Ia meminta ketua RT dilibatkan aktif, termasuk dalam mengawal program kesehatan di lingkungannya.

Peresmian ganda ini seakan menegaskan satu hal: pembangunan tidak selalu bergantung pada pemerintah. Ketika warga berinisiatif, pemerintah hadir melengkapi. Dari Loa Janan, Kukar mencontohkan bagaimana kolaborasi bisa lahir dari niat tulus dan kepedulian nyata. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)