SAMARINDA, Denai.id — Dalam rangka memperingati Hari Habitat 2025, Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Kalimantan Timur menjadikan Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 24 Samarinda sebagai sekolah percontohan pengelolaan sampah dari sumbernya.
Kepala BPBPK Kaltim, Evry Biaktama Meliala, menjelaskan bahwa kegiatan bertajuk Sosialisasi Kompetisi Pilah Sampah ini bertujuan menumbuhkan kebiasaan memilah sampah sejak dini, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Kami ingin gerakan pilah sampah tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Guru Sebagai Teladan Pengelolaan Sampah
Evry menegaskan, peran guru sangat penting sebagai contoh nyata bagi siswa dalam menjaga kebersihan dan menerapkan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Keteladanan guru merupakan fondasi pembentukan karakter peduli lingkungan di kalangan siswa,” tambahnya.
Ia juga berharap dukungan aktif dari orang tua dan komite sekolah agar gerakan ini berlanjut secara konsisten, tidak sekadar kegiatan seremonial.
Dukungan Penuh untuk Keberlanjutan Program
BPBPK Kaltim menargetkan Sekolah Rakyat menjadi role model bagi sekolah lain di Samarinda dalam penerapan pengelolaan sampah efektif. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target nasional pengurangan volume sampah.
Evry menyebut, seluruh kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam membangun kesadaran lingkungan di sektor pendidikan.
Sejalan dengan Pendidikan Karakter
Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Kaltim, Achmad Rasyidi, menilai program tersebut sangat sejalan dengan misi pembentukan karakter siswa di Sekolah Rakyat.
Menurutnya, pendidikan yang baik tidak hanya membentuk kemampuan akademik, tetapi juga membangun tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap alam.
“Siswa harus dibekali pendidikan komprehensif, termasuk kemampuan berinteraksi sosial secara sehat dan kesadaran menjaga lingkungan,” ujarnya. (sh)
Tulis Komentar