TENGGARONG, denai.id – Usai meninjau Sangasanga, Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H. Rendi Solihin langsung bergeser ke Kecamatan Muara Jawa. Rabu (2/7), ia turun langsung meninjau dua hal yang jadi perhatian utama warga: akses jalan yang masih belum layak dan pembangunan rumah ibadah yang butuh percepatan.
Rendi datang didampingi Anggota DPRD Kukar Rahmat Darmawan,
Kepala Dinas PU Wiyono, perwakilan OPD, serta Camat Muara Jawa M. Ramli. Kunjungan
diawali dengan meninjau jalan di Kelurahan Tama Pole yang masih berupa agregat.
Jalan ini berbatasan dengan Kelurahan Dondang dan menjadi akses utama warga.
“Jalan ini bukan sekadar jalur penghubung, tapi urat nadi
aktivitas masyarakat. Karena itu, peningkatan harus segera dilakukan,” tegas
Rendi seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Bagi Rendi, kualitas jalan menentukan kelancaran ekonomi
masyarakat. Ia menilai terlalu lama menunda perbaikan justru akan memperbesar
beban warga yang mengandalkan jalan ini untuk transportasi sehari-hari.
Dari urusan jalan, Wabup lalu beralih meninjau progres
pembangunan Masjid Besar Darussalam di Kelurahan Muara Jawa. Masjid yang kini
sudah mencapai 75 persen pengerjaan itu masih membutuhkan tambahan anggaran
untuk bisa rampung sesuai target.
Pembangunan ini merupakan kelanjutan tahap pertama yang
telah menyerap dana Rp 13 miliar lebih. Namun, masih ada kebutuhan tambahan
sekitar Rp 6 miliar agar masjid bisa diselesaikan secara tuntas. “Kami melihat
progresnya sesuai rencana. Tapi agar selesai November, harus ada percepatan.
Soal anggaran tambahan akan segera kita realisasikan,” ucap Rendi.
Masjid Darussalam digadang-gadang menjadi ikon baru Muara
Jawa. Selain sebagai pusat ibadah, masjid juga diharapkan menjadi ruang sosial
dan budaya bagi warga. Karena itu, penyelesaian pembangunan masjid dianggap
penting agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.
Kunjungan kerja ini semakin menegaskan pola kepemimpinan
Rendi yang ingin pembangunan hadir langsung menyentuh kebutuhan warga. Jalan
yang mempermudah akses ekonomi dan masjid yang memperkuat spiritual masyarakat,
menurutnya, harus jadi prioritas. “Jangan biarkan warga menunggu terlalu lama.
Kita ingin pembangunan terasa nyata, cepat, dan memberi manfaat besar,” pungkasnya.
Dengan dorongan percepatan ini, wajah Muara Jawa diharapkan
segera berubah. Akses jalan yang mulus akan memperlancar pergerakan warga,
sementara masjid yang megah akan menjadi kebanggaan sekaligus pusat kegiatan
keagamaan masyarakat. (adv/nad)
Tulis Komentar