Transformasi Ekonomi Kukar, Peternakan Jadi Andalan Baru

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Edi Damansyah meneken perjanjian kerja sama dengan Bupati Lotim Khaerul Warisi terkait pengembangan peternakan, Senin (16/6).

TENGGARONG, denai.id – Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menoleh serius ke sektor peternakan. Setelah puluhan tahun bergantung pada minyak, gas, dan batu bara, kini daerah yang dikenal sebagai lumbung energi di Kaltim itu merancang langkah transformasi ekonomi. Salah satu pintu masuknya lewat kerja sama dengan Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat.

Senin (16/6), Bupati Kukar Edi Damansyah meneken perjanjian kerja sama dengan Bupati Lotim Khaerul Warisi. Fokusnya jelas: pengembangan bibit sapi sekaligus pembelajaran sistem peternakan. Bagi Edi, ini bukan sekadar MoU. Ia menyebut peternakan sebagai bagian penting dalam strategi Kukar mengurangi ketergantungan pada industri ekstraktif.

“Struktur ekonomi Kukar masih 48 persen ditopang sektor yang tidak terbarukan. Makanya kami harus bertransformasi. Salah satunya lewat pertanian dalam arti luas, termasuk peternakan,” ujar Edi seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Lombok Timur dipilih karena punya pengalaman panjang dalam pembibitan sapi. Selain itu, populasi sapi betina di Lotim cukup dominan sehingga daya melahirkan bibit terbilang tinggi. Kondisi ini membuat Kukar optimistis kebutuhan sapi bibit bisa terpenuhi tiap tahun.

Namun, Edi menekankan, kerja sama tidak berhenti di urusan kuota. Lebih jauh, ia ingin kelompok peternak di Lotim bisa berbagi pengalaman dengan peternak di Kukar. “Program sebagus apa pun, tetap ditentukan kualitas SDM-nya. Itu yang akan jadi fokus kita,” tegasnya.

Di Lotim sendiri, Khaerul Warisi membuka pintu lebar untuk berbagi. Ia bahkan siap mengirim peternak sukses di daerahnya bila memang dibutuhkan untuk melatih peternak Kukar. “Kami punya potensi bibit sapi yang cukup besar. Apalagi kondisi kesehatan hewan di sini relatif aman dari penyakit mulut dan kuku,” katanya.

Kerja sama ini disambut serius jajaran Pemkab Kukar. Dari Sekda Sunggono hingga Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Muhammad Taufik ikut mendampingi Edi dalam lawatan tersebut. Hari berikutnya, rombongan bahkan meninjau langsung lokasi peternakan sapi di Sembalun, kaki Gunung Rinjani.

Langkah ini sejalan dengan visi Pemkab Kukar untuk menggeser perekonomian daerah. Tidak melulu bertumpu pada tambang, tapi membuka ruang bagi sektor berkelanjutan seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata. Kerja sama dengan Lotim pun menjadi batu loncatan penting. Jika terealisasi konsisten, dalam beberapa tahun ke depan Kukar bisa dikenal bukan hanya sebagai lumbung energi, tapi juga lumbung sapi di Kalimantan Timur. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)