Etam Begenjoh, Cara Dispar Kukar Kenalkan Budaya lewat Malang

$rows[judul] Keterangan Gambar : Keseruan Etam Begenjoh kedua yang digelar di Alun-Alun Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (14/6).

MALANG, denai.id – Cara Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan diri ke luar daerah cukup unik. Tak hanya lewat brosur atau pameran pariwisata, tapi dengan menggelar sebuah festival budaya langsung di ruang publik. Itulah yang ditunjukkan lewat ajang Etam Begenjoh kedua yang digelar di Alun-Alun Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (14/6).

Acara yang diprakarsai Dinas Pariwisata Kukar ini menjadi panggung besar untuk kuliner, seni, olahraga tradisional, sekaligus UMKM. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, yang hadir langsung, menegaskan kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tapi strategi promosi daerah.

“Alhamdulillah, Etam Begenjoh sudah masuk tahun kedua di Malang. Ini ajang promosi keluar daerah. Kita tampilkan budaya, kesenian, adat, hingga kuliner khas Kutai. Harapannya bisa menarik orang untuk berkunjung ke Kukar,” ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Sejak sore, suasana alun-alun sudah riuh. Kegiatan diawali dengan beseperah, tradisi berbagi makanan dan jajanan khas Kutai. Aroma kuliner lokal seperti gence ruan, amplang, hingga jajanan olahan UMKM menyatu dengan ramainya pengunjung. Tak berhenti di situ, panggung hiburan bergantian diisi talenta muda Kukar dari komunitas pelajar dan mahasiswa yang kuliah di Malang.

Lomba musik daerah jadi salah satu magnet. Anak-anak muda menampilkan alat musik tradisional dengan aransemen segar, membuat pengunjung penasaran. Malam harinya, puncak acara diisi seremoni budaya, penampilan seni Dusun Putak Loa Janan, Lentera Muara Badak, hingga Olah Gubang.

Tak ketinggalan, olahraga tradisional seperti berhempas dan seporah ikut dimainkan. Di sisi lain, DiskopUKM menggelar bazar UMKM. Dispora mendukung cabang olahraga tradisional, sementara Disdikbud menyediakan juri untuk lomba musik daerah. Kolaborasi antar-OPD ini membuat Etam Begenjoh tampil lebih hidup.

Rendi berharap, kegiatan semacam ini tidak berhenti di Malang saja. “Ke depan harus lebih atraktif lagi, biar yang melihat penasaran dan ingin segera berkunjung ke Kukar,” tegasnya. Ia juga berterima kasih kepada panitia serta pelajar Kukar di Malang yang terlibat penuh.

Etam Begenjoh tak hanya menjadi ajang pamer budaya, tapi juga cara membangun jembatan antar daerah. Dari Malang, Kukar berharap pesonanya bisa semakin meluas, dan wisatawan makin tertarik datang ke Tenggarong dan sekitarnya. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)