TENGGARONG, denai.id - Pementasan tari ganjar ganjur dan
tari sekapur sirih yang dibawakan oleh putra-putri Kutai Kartanegara, menyambut
Presiden RI Joko Widodo saat menghadiri Puncak Festival Harmony Budaya
Nusantara, Jumat (3/11) di Lapangan Alun-alun Bukit Taruna Desa Bukit Raya
Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU).
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan
pernyataan dukungan untuk menghidupkan dan mendukung seni dan Budaya di
Kalimantan Timur khusunya di wilayah IKN oleh budayawan Hamdani mewakili
masyarakat pelaku seni dan budaya Kalimantan Timur serta tiga kesultanan yakni
Kesultanan Paser Sri Paduka Aji Muhammad Janawi bergelar Sultan Muhammad
Alamsyah III, Kesultanan Gunung Tabur Berau Adji Bachrul Hadrie, Kesultanan
Sambaliung Berau, Sultan Raja Muda Perkasa Datu Amir dan juga Ketua Persekutuan
Dayak Kalimantan Timur Syahrie Jaang.
Selain itu Presiden Joko Widodo juga membagikan sepeda bagi
siswa -siswi yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh dirinya. Presiden
Joko Widodo dalam arahannya mengungkapkan beragam pembangunan infrastruktur di
Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dilakukan, mulai dari pembangunan gedung-gedung
pemerintahan, hotel berbintang, rumah sakit, sekolah bertaraf internasional
hingga pusat perbelanjaan.
Presiden Joko Widodo menilai bahwa pembangunan fisik
tersebut mestinya dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia termasuk
pelestarian budaya-budaya yang ada. “Mestinya yang didahulukan adalah
pembangunan sumber daya manusia, pelestarian kebudayaan dan merawat kebudayaan
yang ada. Jangan sampai nanti tergerus oleh budaya-budaya dari luar,
budaya-budaya asing,” ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan sikap untuk saling menghargai
keragaman dan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai kekuatan untuk membangun
harmoni, kebersamaan dan persatuan. “Dari sukunya indonesia memiliki 714 suku,
artinya kekuatan karakter budaya itu sangat kuat dan harus kita lestarikan dan
kita rawat,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa
pembangunan IKN tak boleh menghilangkan identitas dan budaya lokal, tapi harus
memperhatikan ekologi, ekonomi, sosial dan budaya serta memahami keragaman dan
kondisi sosial masyarakat lokal.
Muhadjir menambahkan, Presiden Joko Widodo selalu berpesan
agar pembangunan IKN tetap mempertahankan ciri khas dari masyarakat Kalimantan
Timur khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Melihat pentingnya merawat budaya dan melestarikan bumi
nusantara, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Kemenko PMK) berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Kab/Kota se Provinsi Kalimantan Timur untuk menginisiasi Festival Harmoni
Budaya Nusantara (FHBN) yang rangkaian kegiatannya telah dimulai sejak Juli
hingga acara puncak pada 3 November 2023 ini.
Ia menjelaskan bahwa FHBN merupakan rangkaian festival
kebudayaan sebagai wujud pengembangan identitas budaya di wilayah IKN dan
kawasan penyangganya serta meningkatkan pemahaman keragaman kebudayaan. FHBN
diharapkan dapat membangun ekosistem kebudayaan serta mengkolaborasikan
kearifan lokal dengan inovasi dalam upaya mengokohkan persatuan bangsa
khususnya di IKN.
Ia berharap, FHBN dapat dilaksanakan secara berkelanjutan
sehingga kemajuan dan pelestarian kebudayaan dapat tercapai, sekaligus menjadi
wadah bagi pelaku seni dan budaya dalam mengekspresikan keahliannya”, imbuh
Menko PMK.
Rangkaian FHBN juga diharapkan semakin memperkuat ketahanan
budaya bangsa guna membangun revolusi mental, karakter bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut yaitu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy,
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir,
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj.
Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pj. Bupati Penajam Paser Utara Makmur
Marbun dan Sekda Kukar Sunggono. (adv/nul)
Tulis Komentar