KUTAI KARTANEGARA, Denai.id — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur memperluas pemerataan akses digital melalui penyaluran layanan internet gratis bagi 29 desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Program tersebut merupakan bagian dari Internet Desa, yang bertujuan menghadirkan konektivitas digital di wilayah pedesaan melalui perangkat berbasis teknologi nirkabel Orbit Telkomsel.
Plt. Kepala Bidang TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo Argo Suryo, menuturkan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Gubernur Kaltim untuk memperkuat infrastruktur digital hingga wilayah terpencil.
“Kami ingin seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah pelosok, mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati manfaat internet. Orbit menjadi solusi efektif sambil menunggu jaringan fiber optic menjangkau seluruh daerah,” ujar Bambang, Kamis (23/10/2025).
Sinergi Teknologi Hadapi Tantangan Medan
Bambang menjelaskan, Kukar merupakan salah satu kabupaten dengan alokasi perangkat terbesar. Namun, kondisi geografis yang luas membuat Diskominfo perlu menerapkan pendekatan teknologi campuran seperti fiber optic, Orbit, dan Starlink.
“Tidak semua wilayah bisa dijangkau kabel optik. Karena itu kami menerapkan teknologi yang sesuai dengan medan dan kondisi listrik setempat,” jelasnya.
Ia menambahkan, ketersediaan pasokan listrik yang stabil masih menjadi tantangan. Karena itu, Diskominfo Kaltim mendorong sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberlanjutan layanan.
“Internet tidak akan berfungsi maksimal tanpa dukungan listrik yang baik. Kami berharap keberadaan layanan ini mendorong percepatan pembangunan listrik di desa,” imbuhnya.
Dorong Peningkatan Kapasitas Digital Masyarakat Desa
Di tingkat kabupaten, Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfo Kukar turut berperan penting sebagai fasilitator kegiatan. Kepala Bidang Aptika, Ery Hariyono, mengatakan bahwa program ini tidak hanya menyalurkan perangkat, tetapi juga memberikan pelatihan teknis kepada pengelola desa.
“Kami mendampingi dari tahap distribusi hingga pelatihan agar masyarakat mampu mengoperasikan dan memanfaatkan fasilitas ini secara optimal,” ujar Ery.
Ia menegaskan, akses internet desa akan menjadi katalisator pertumbuhan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, pelayanan publik, hingga ekonomi.
“Internet menjadi kebutuhan utama bagi pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi lokal. Kami berharap program ini menjadi titik awal transformasi digital desa,” tutupnya. (sh)
Tulis Komentar