TENGGARONG, denai.id – Baru dua pekan menjabat, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri langsung turun ke lapangan. Kamis (3/7/2025) malam, ia memilih Kecamatan Kembang Janggut sebagai lokasi kunjungan perdananya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat.
Ratusan warga tumpah ruah di halaman kantor camat yang baru.
Mereka datang tidak hanya ingin melihat langsung pemimpin barunya, tetapi juga
menunjukkan antusiasme menyambut era baru pemerintahan Kukar. “Terima kasih
atas sambutannya yang luar biasa. Ini jadi penyemangat bagi kami menjalankan
amanah,” kata Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Bupati tidak datang sendirian. Sejumlah kepala OPD turut
mendampingi, bersama Plt Camat Kembang Janggut Suhartono, muspika, para kades,
hingga tokoh agama. Kehadiran mereka mempertegas bahwa pemerintah ingin hadir
lebih dekat ke warga.
Acara malam itu jauh dari kesan formal. Panggung hiburan
dengan DJ Fitri Yaouri dan artis lokal dari Samarinda membuat suasana cair.
Aulia bahkan sempat diminta masyarakat naik panggung. Dua lagu dangdut, Kopi
Dangdut dan Terajana, ia bawakan sambil berduet dengan kepala OPD. Tawa, sorak,
dan tepuk tangan warga menandai betapa cairnya komunikasi yang terjalin.
Namun di balik suasana meriah, Aulia tetap menyelipkan pesan
serius. Ia menyampaikan bahwa pembangunan jalan poros penghubung tiga
kecamatan—Kota Bangun, Kenohan, dan Kembang Janggut—akan tuntas pada 2026.
Janji ini menjadi salah satu target prioritas di awal kepemimpinannya. “Jalan
poros ini sangat vital. Insya Allah, satu tahun ke depan sudah bisa dirasakan
manfaatnya,” tegasnya.
Silaturahmi yang dikemas dengan suasana santai ini dinilai
sebagai langkah strategis Aulia. Alih-alih hanya berbicara di forum resmi, ia
memilih turun langsung ke tengah masyarakat, menyapa, mendengar, sekaligus
memberi ruang warga untuk menyalurkan aspirasinya secara terbuka.
Kehadiran bupati juga sekaligus menjadi bentuk pengenalan
kepemimpinan baru pasca pelantikan 23 Juni lalu. Dengan model pendekatan
humanis ini, publik menaruh harapan besar agar komunikasi pemerintah dan
masyarakat bisa lebih intens, sehingga program pembangunan tidak berjalan satu
arah. “Kami ingin membangun Kukar dengan melibatkan masyarakat. Aspirasi warga
menjadi dasar kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ucap Aulia.
Langkah awal di Kembang Janggut ini bisa jadi sinyal, bahwa
lima tahun ke depan Bupati Aulia ingin menegaskan dirinya bukan hanya pemimpin
di balik meja, melainkan sosok yang hadir langsung bersama rakyatnya. (adv/nad)
Tulis Komentar