TENGGARONG, denai.id – Insiden semburan lumpur bercampur gas dari sumur pengeboran PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field di Kelurahan Jawa, Kecamatan Sangasanga, sempat bikin warga resah. Meski perusahaan memastikan kondisi sudah aman, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan tak ingin lengah.
Sekretaris Daerah Kukar, H. Sunggono, turun langsung
meninjau lokasi, Selasa (24/6). Ia datang bersama Camat Sangasanga, M.
Dachriansyah, serta jajaran terkait. “Kami ingin memastikan penanganan betul-betul
berjalan baik. Tidak boleh ada celah yang bisa mengancam keselamatan
masyarakat,” tegasnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Sunggono menekankan, pengawasan harus lebih ketat mengingat
lokasi eksplorasi berada di wilayah padat penduduk. Apalagi semburan yang
terjadi sejak Sabtu (21/6) sempat membuat warga khawatir. “Syukur bisa
dikendalikan dalam tiga hari, tidak ada korban jiwa. Tapi yang lebih penting,
ada evaluasi serius agar kejadian serupa tak terulang,” ujarnya.
PT PEP melaporkan telah melakukan berbagai langkah
pemulihan. Mulai dari distribusi makanan bergizi, posko layanan kesehatan,
hingga suplai air bersih untuk warga sekitar. Di sektor infrastruktur dasar,
kerja sama dengan PDAM Cabang Sangasanga juga dijalankan.
Media penyaring air di Instalasi Pengolahan Air (IPA)
dibersihkan total, bahkan diganti baru dengan dukungan logistik berupa 13.500
kilogram karbon aktif, 11.800 kilogram pasir silika, 1.250 kilogram Poly
Aluminium Chlorida, plus biaya operasional pengurasan.
Sr Field Manager PEP Sangasanga Field, Sigid Setiawan,
memastikan tidak ada dampak besar dari insiden ini. “Tidak ada ledakan, tidak
ada kebakaran, dan tidak terdeteksi gas beracun. Pengukuran kualitas udara juga
dilakukan rutin,” jelasnya.
Meski begitu, Pemkab tetap memberi perhatian khusus. Menurut
Sunggono, sektor migas memang vital bagi Kukar, tapi faktor keselamatan
masyarakat tak boleh ditawar. Ia meminta Pertamina memperkuat SOP, komunikasi
lapangan, hingga sistem peringatan dini. “Kita tidak anti eksplorasi, tapi
harus ada jaminan keamanan. Warga berhak hidup tenang meski di dekat sumur
migas,” tegasnya.
Dengan penanganan cepat dan koordinasi lintas sektor,
situasi di Sangasanga kini dipastikan aman. Namun, insiden ini jadi alarm bahwa
pengawasan aktivitas migas perlu ditingkatkan, terutama di wilayah padat
penduduk. (adv/nad)
Tulis Komentar