Sebelum Dibunuh, Tiga Remaja di Makassar Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras Oplosan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Tiga remaja di Makassar meregang nyawa diduga setelah menenggak miras oplosan.

MAKASSAR, denai.id – Kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan remaja menjadi korban juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Tercatat tiga remaja meninggal dalam insiden yang bercampur dengan pesta minuman keras (miras) dengan kadar 96 persen tersebut.

Mengutip FAJAR, dugaan penganiayaan itu terekam dalam video yang beredar luas. Isinya memperlihatkan penganiayaan yang dilakukan satu di antara enam orang yang akan berpesta miras. Mereka yang dianiaya adalah ketiga korban tadi.

Tindakan penganiayaan tersebut kini didalami Satreskrim Polrestabes Makassar. Terlebih, ada dugaan bahwa ketiga korban meninggal karena dipaksa menenggak barang haram mematikan tersebut.

”Jadi, kita sudah melakukan penyelidikan. Yang sudah meninggal itu tiga orang, sementara sisa teman mereka pesta itu masih sakit,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan J.M. Hutagaol kepada FAJAR, kemarin (1/3).

Untuk sementara, lanjut Ridwan, miras oplosan diduga penyebab kematian tiga remaja itu. ”Nanti kita lihat perkembangan karena ada videonya (diduga penganiayaan) terbaru yang sudah viral nanti kita kembangkan ke sana,” sambung dia.

Dari hasil pengamatan sementara atas video yang beredar, Ridwan mengakui bahwa besar kemungkinan itu adalah peristiwa yang terjadi sebelum mereka berpesta miras. Ada jeriken berisi alkohol dengan kadar 96 persen dan Coca-Cola yang belakangan diketahui adalah minuman oplosan yang diminum enam anak muda tersebut.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya sejauh ini masih terkendala pemeriksaan terhadap tiga orang lainnya yang kini dirawat di rumah sakit. Ada satu di antara mereka yang diduga adalah orang yang melakukan penganiayaan tersebut.

”Nah, mereka yang sakit-sakit ini belum bisa kita periksa karena kondisinya kan. Mereka pisah-pisah rumah sakitnya, tapi sudah kita monitor. Nanti kalau sudah baik, kita periksa,” jelasnya.

Diketahui, korban yang meninggal masing-masing AA, 15; RP, 17; dan RF, 16. Sedangkan tiga lainnya yang dirawat adalah AQ, 16; AS, 17; dan MA, 16.

Tewasnya tiga remaja itu terungkap setelah mereka berpesta miras di sebuah indekos di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, pada Kamis (23/2) pekan lalu.

Dalam video yang viral tersebut, remaja yang dianiaya adalah AA. Dia dipukul dan ditendang beberapa kali meskipun sudah teriak meminta ampun.

Ibu AA, Rachmawati, mengaku sangat kaget begitu mengetahui bahwa sebelum meninggal putranya diduga sempat dianiaya. Sebagaimana video yang disaksikannya, sang anak beberapa kali dipukul dan ditendang.

”Itu anak saya yang di dalam video. Dia sudah minta ampun, tapi dipukul terus anakku. Ini yang video temannya sendiri. Dia video sembunyi-sembunyi,” kesalnya.

Rachmawati menyebutkan, selain dianiaya, anaknya dipaksa minum miras oplosan yang belakangan diketahui menjadi penyebab putranya harus meninggal. Sementara itu, pelaku yang melakukan hal tersebut masih dirawat di rumah sakit.

Saat dirawat di rumah sakit, AA sempat mengeluhkan sakit kepala berat dan perut. Hingga pada Kamis subuh pekan lalu mengembuskan napas terakhir.

Rachmawati tidak terima atas peristiwa nahas yang dialami putranya. Dia telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Sulsel.

”Kalau bisa, pelakunya ditangkap. Itu yang memukul ada di RS Daya,” tegasnya. (nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)