PAUD Kukar Didorong Jadi Fondasi Wajib Belajar 13 Tahun

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bunda PAUD Kukar, Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri memberikan apresiasi khusus kepada Maslianawati Edi Damansyah, Bunda PAUD Kukar terdahulu, yang selama ini berkontribusi besar dalam pengembangan PAUD dalam acara Jambore dan Mubes PAUD ke-5.

TENGGARONG, denai.id – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kembali mendapat sorotan penting dalam gelaran Jambore dan Musyawarah Besar (Mubes) PAUD ke-5 Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ajang yang berlangsung di Landasan Pesawat Kecamatan Kota Bangun, 27–29 Juli 2025 ini, diikuti kontingen dari 20 kecamatan se-Kukar.

Mengusung tema “Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun, Minimal Satu Tahun di PAUD”, kegiatan tersebut bukan sekadar seremonial. Ada pesan kuat bahwa PAUD adalah pondasi utama tumbuh kembang anak, sekaligus pintu masuk menuju pendidikan berkualitas di Kukar.

Bunda PAUD Kukar, Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri, menegaskan peran strategis tenaga pendidik PAUD. Mereka tidak hanya mengajarkan pengetahuan dasar, tetapi juga membentuk karakter, kemandirian, dan rasa ingin tahu sejak dini.

“Kegiatan ini menjadi ruang bagi guru dan bunda PAUD untuk saling berbagi, berdiskusi, dan menginspirasi. Harapannya, pendidikan anak usia dini di Kukar semakin berkualitas,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Sebagai tuan rumah, Camat Kota Bangun Abdul Karim menilai jambore PAUD membawa nuansa positif bagi daerahnya. Ia berharap para peserta merasa nyaman dan pulang dengan kesan baik. “Ini kehormatan bagi kami. Semoga kegiatan ini mempererat silaturahmi antarpendidik PAUD dari seluruh kecamatan,” katanya.

Dukungan penuh datang dari Pemerintah Kabupaten Kukar. Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, menyebut Pemkab konsisten memperkuat pondasi PAUD lewat berbagai program nyata. Beberapa di antaranya adalah pembentukan TK negeri, beasiswa 1.000 guru sarjana bagi tenaga pendidik yang belum S1, hingga bantuan operasional untuk satuan PAUD.

Tidak berhenti di sana, Joko juga mengungkapkan rencana pemberian seragam gratis untuk siswa PAUD, SD, dan SMP. Program ini masih menunggu juknis, namun dipastikan bakal meringankan beban orang tua. “Kami ingin semua anak mendapat kesempatan pendidikan yang layak sejak dini tanpa terkendala biaya,” tegasnya.

Apresiasi khusus juga diberikan kepada Maslianawati Edi Damansyah, Bunda PAUD Kukar terdahulu, yang selama ini berkontribusi besar dalam pengembangan PAUD. Sebagai bentuk penghargaan, ia menerima cenderamata dan buket bunga dari panitia.

Gelaran jambore ini sekaligus menandai bagaimana Pemkab Kukar menempatkan PAUD bukan sekadar tambahan, melainkan bagian penting dari sistem wajib belajar 13 tahun. Dengan pondasi yang kuat sejak dini, anak-anak Kukar diharapkan tumbuh menjadi generasi cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)