JAKARTA, denai.id – Pemeritah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) siap menyuseskan program unggulan Presiden Prabowo Subianto terkait pembentukan sekolah rakyat. Ditandai dengan hadirnya Sekretaris Daerah Kukar Dr H Sunggono dalam acara pembahasan usulan Sekolah Rakyat dan Penandatanganan Berita Acara Klarifikasi, di Jakarta Selatan, Senin (21/4).
Turut hadir dalam acara itu Plt Kadis Sosial Kukar
Yuliandris Suherman, Kabid Aset Daerah BPKAD Toni Bowo Satoto, serta Perwakilan
Bappeda Kukar dan dinas terkait lainnya. Sunggono mengatakan, Pemkab Kukar
melalui Dinas Sosial beberapa waktu lalu telah mengajukan proposal mengenai
Sekolah Rakyat.
Proses verifikasi dokumen usulan sekolah Rakyat tersebut
telah mendapat persetujuan dari tim verifikator perwakilan Kementrian atau
lembaga yang terdiri dari Kemensos Ri (Agung Hendrawan-Valerina Gloria), Tut
Wijayanti (Kemendagri), Ghina Febriana Khairunisa (Kementerian PU), Budi Darma
(Kemen dikdasmen), Raymon Yoesef(BPN ATR), serta Yuyun Maryuna (Kemenag).
Dalam usulan tersebut Pemkab Kukar mengusulkan tiga lokasi
untuk sekolah Rakyat ini yaitu 2 di Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu dan 1 di
Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak. Dari hasil verifikasi, Kemensos RI
siap melayani daerah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait persiapan
sekolah rakyat mulai perizinan, penyediaan lahan, rekruitmen guru, murid serta
dukungan sarana prasarana dan dukungan daerah yang diperlukan.
“Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai permasalahan
dan daerah bisa mengajukan pertanyaan seputar sekolah rakyat,” ujarnya seperti
dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Saat ini, para kepala daerah mulai mengajukan proposal
pembangunan sekolah rakyat. Para kepala daerah mengajukan permohonan ke
Kemensos untuk selanjutnya dilakukan asesmen. Kegiatan ini dalam upaya
pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat akan menjadi
tempat pembentukan karakter, peningkatan kapasitas, serta sarana mobilitas
sosial antar generasi.
“Program ini dirancang untuk anak-anak dari keluarga
penerima manfaat yang selama ini terhambat akses dan kesempatan. Di Sekolah
Rakyat, mereka akan tinggal, belajar, dan dibina secara intensif agar bisa
keluar dari belenggu kemiskinan,” Sunggono.
Dia menambahkan, Sekolah Rakyat akan terkoneksi dengan Data
Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan seleksi peserta
didik dilakukan secara akurat dan transparan. Sistem ini memastikan bahwa yang
masuk benar-benar anak dari keluarga miskin. Dan telah masuk dalam APBN 2025
oleh
Presiden Prabowo dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih.
Yang merupakan bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di seluruh daerah.
Pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam penyediaan
tenaga pendidik dan sekolah rakyat tersebut bertujuan memberikan pendidikan
untuk siswa miskin. (adv/nad)
Tulis Komentar