TENGGARONG, denai.id – Aula Bappeda Kukar, Selasa (1/7), sore itu penuh sesak. Para kepala OPD, camat, lurah, hingga kepala desa hadir. Ada juga yang mengikuti secara virtual. Mereka semua dikumpulkan untuk satu tujuan: menyamakan langkah mewujudkan Kukar Idaman Terbaik.
Rapat Koordinasi (Rakor) Eksekutif ini dipimpin langsung
Bupati Kukar, dr. Aulia Rahman Basri, bersama Wakil Bupati Rendi Solihin.
Jalannya rapat dipandu Sekretaris Daerah, Sunggono. Meski berlangsung formal,
suasana terasa lebih seperti ruang komando. Aulia menegaskan, Rakor bukan
sekadar duduk bersama, tapi titik awal untuk menginjak pedal gas percepatan 17
program prioritas.
“Kukar Idaman Terbaik ini adalah peningkatan dari visi
sebelumnya. Sekarang kita tambahkan kata terbaik, artinya bukan hanya wacana,
tapi harus terbukti berprestasi, dengan kerja nyata yang dirasakan masyarakat,”
tegas Aulia seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Salah satu contoh konkret yang disorot Aulia adalah program
layanan dasar. Mulai dari berobat gratis hanya dengan KTP, hingga sekolah
gratis berikut seragam untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Program yang menyentuh
langsung kehidupan warga ini, kata dia, tak boleh berjalan lamban.
“Kalau kita bicara Kukar Idaman Terbaik, itu berarti
percepatan. Jangan tunggu besok kalau bisa kita mulai hari ini. Jangan menunggu
instruksi berkali-kali kalau sudah ada di dalam program prioritas,” tambahnya.
Visi “Inovatif, Berdaya Saing, Mandiri” yang menjadi
landasan periode sebelumnya kini di-upgrade dengan tambahan semangat terbaik.
Menurut Aulia, eskalasi itu bukan hanya soal jumlah program yang lebih banyak,
tapi juga efek nyata yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Rakor ini menjadi momentum menyatukan eksekutif setelah DPRD
lebih dulu melakukan sosialisasi serupa. Bagi Pemkab Kukar, kolaborasi
legislatif dan eksekutif penting agar arah pembangunan tak berjalan
sendiri-sendiri.
Wabup Rendi Solihin menegaskan bahwa percepatan hanya bisa
dicapai dengan sinergi lintas sektor. “Bupati sudah menggariskan visi, misi,
dan targetnya. Sekarang kuncinya ada di OPD. Kalau semua bergerak serentak,
hasilnya akan dirasakan cepat oleh masyarakat,” ucapnya.
Dalam forum itu, sejumlah OPD juga diminta melaporkan
kesiapan program yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Mulai dari
kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur dasar.
Bagi Aulia, visi Kukar Idaman Terbaik tak boleh berhenti di
tataran konsep. Ia harus hidup dalam kebijakan yang cepat, kerja birokrasi yang
lincah, dan hasil pembangunan yang terukur. “Masyarakat menunggu bukti, bukan
janji. Itulah yang kita kerjakan bersama-sama,” pungkasnya. (adv/nad)
Tulis Komentar