TENGGARONG, denai.id - Di tengah hiruk-pikuk pembangunan
yang terus bergulir di Kutai Kartanegara, ada satu program yang telah
menciptakan perubahan signifikan dan menggugah hati banyak orang. Program Kukar
Berkah, yang digagas oleh Bupati Edi Damansyah, telah menjadi pilar harapan
bagi banyak komunitas di wilayah ini.
Dari vihara yang hampir runtuh hingga pesantren yang
membutuhkan perbaikan mendesak, program ini telah membawa secercah cahaya ke
dalam kehidupan mereka.
Saat matahari pagi mulai menyinari Vihara Buddhayana di
Tenggarong, suasana di sekitar tempat ibadah ini dipenuhi dengan semangat dan
harapan baru. Ferry Limanto, salah satu pengurus vihara, berdiri di depan
bangunan yang kini mulai tampak lebih kokoh dan megah, hasil dari bantuan dana
sebesar 500 juta rupiah dari program Kukar Berkah.
"Kami dari Vihara Buddhayana Tenggarong merasa sangat
bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dana yang telah kami terima untuk
pembangunan vihara ini. Bantuan tersebut sangat berarti bagi kami dalam
mewujudkan impian untuk memiliki tempat ibadah yang layak dan nyaman bagi para
umat Buddha," kata Ferry dengan mata yang berbinar.
Dana tersebut datang seperti oasis di tengah gurun,
memungkinkan pembangunan vihara yang selama ini hanya ada dalam impian mereka.
Ferry berharap agar Vihara Buddhayana dapat terus menerima dukungan dan
bantuan, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun para donatur yang dermawan,
hingga proses pembangunan dapat selesai sepenuhnya.
"Dengan begitu, vihara ini dapat segera difungsikan dan
digunakan oleh umat Buddha untuk beribadah dan melaksanakan berbagai kegiatan
keagamaan dengan nyaman dan khidmat," tambahnya.
Tidak jauh dari sana, di sebuah Pesantren Al Munawwarah,
suasana kebahagiaan juga terasa. Pak Ustaz Suparno SSos, pengelola pesantren,
menceritakan bagaimana program Kukar Berkah telah membawa perubahan yang sangat
berarti bagi mereka. Di balik tembok pesantren yang kini terlihat lebih kokoh,
tersimpan kisah perjuangan dan harapan.
"Dengan program bupati bantuan untuk rehabilitasi rumah
ibadah, ini sangat membantu pesantren kami. Sebagai pengelola pesantren, kami
sangat terbantu untuk membangun fasilitas pesantren. Jika tidak ada program
ini, mungkin pesantren yang kami kelola sangat susah karena kami hanya
pesantren sosial," ujar Pak Ustaz Suparno dengan nada penuh rasa syukur.
Bantuan tersebut memberikan dorongan yang luar biasa bagi
mereka, memungkinkan pembangunan fasilitas yang selama ini menjadi impian.
"Harapan ke depannya, siapapun bupatinya, saya harap program ini tetap
dilanjutkan untuk membangun masa depan Kukar yang cerah," katanya dengan
penuh harap.
Dendy Irwan Fahriza, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat
(Kabag Kesra) Setkab Kukar, menambahkan pandangannya mengenai keberhasilan
program ini.
"Program Kukar Berkah adalah salah satu wujud nyata
dari komitmen kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
rehabilitasi rumah ibadah. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan
memberikan manfaat yang lebih luas lagi bagi seluruh masyarakat Kutai
Kartanegara," kata Dendy.
Program Kukar Berkah bukan hanya tentang bantuan finansial;
ini adalah tentang mengukir masa depan yang lebih cerah dan memberikan harapan
baru bagi komunitas di Kutai Kartanegara.
Keberhasilan program ini terlihat dari cerita-cerita seperti
Ferry Limanto dan Pak Ustaz Suparno, yang menunjukkan bagaimana bantuan yang
tepat sasaran dapat membawa perubahan signifikan.
Dengan terus mendukung program-program seperti ini, Kutai
Kartanegara tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun
komunitas yang kuat, saling mendukung, dan penuh harapan.
Bupati Edi Damansyah telah menunjukkan bahwa dengan komitmen
dan kebijakan yang tepat, impian masyarakat dapat diwujudkan, menjadikan Kutai
Kartanegara sebagai tempat yang lebih baik untuk semua. (nad)
Tulis Komentar