TENGGARONG, denai.id – Ribuan mata tertuju ke Danau Wisata Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Sabtu (21/6). Teriakan riuh pecah begitu senar pertama yang dilontarkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyentuh air, menandai dimulainya Festival Olahraga Masyarakat Mancing Idaman ke-5.
Tak tanggung-tanggung, 600 peserta ikut meramaikan ajang
yang menjadi bagian dari program Kukar Kaya Festival ini. Mereka datang bukan
hanya dari 20 kecamatan di Kukar, tapi juga dari Samarinda, Bontang,
Balikpapan, hingga kota lain di Kaltim.
“Pendaftaran kami buka cuma dua hari lewat website Dispora
dan Facebook, langsung penuh. Antusiasnya luar biasa,” kata Ketua Panitia
sekaligus Kadispora Kukar, Aji Ali Husni seperti dikutip dari keterangan resmi
Pemkab Kukar.
Festival ini rutin digelar sejak lima tahun terakhir,
berkolaborasi dengan komunitas mancing. Tahun ini, Dispora menggandeng
Komunitas Mancing Kota Raja. “Lomba ini bukan sekadar hobi, tapi juga
mempererat silaturahmi antar-pemancing, sekaligus menggerakkan UMKM lokal lewat
partisipasi pedagang yang hadir,” tambah Aji Ali.
Atmosfer kian spesial dengan kehadiran bintang tamu, Dudit
Widodo. Nama ini begitu dikenal di kalangan sportfishing Indonesia. Ia adalah
kreator program TV Mancing Mania yang melegenda sejak 2006 hingga 2019.
Kehadirannya jadi magnet tersendiri bagi peserta.
Tak hanya seru, hadiah yang disiapkan juga bikin
geleng-geleng kepala. Ada sepeda motor sebagai grand prize, televisi, mesin
cuci, kulkas, hingga ratusan doorprize berupa perlengkapan pancing. Panitia
juga menyediakan hadiah uang tunai Rp500 ribu untuk 30 peserta yang berhasil
menangkap ikan berpita. Sementara itu, 20 pemancing dengan tangkapan terberat
mendapat hadiah utama tambahan. “Pokoknya banjir hadiah. Semua peserta pulang
dengan pengalaman berharga,” ujar Aji.
Edi Damansyah sendiri mengingatkan agar lomba mancing tidak
hanya dilihat dari sisi hadiah. “Mancing ini menguji kesabaran, kejujuran, dan
sportivitas. Jadi jalani dengan santai dan nikmati kebersamaan,” pesannya.
Bupati bahkan sempat melontarkan candaan khas. “Kalau dapat
ikan, bujur-bujur (benar-benar) dibawa pulang buat bini. Kalau tidak dapat,
jangan singgah ke pasar lalu bilang ke rumah dapat ikan. Itu namanya bukan
mancing, tapi menipu,” ucapnya disambut tawa peserta.
Festival yang berlangsung sehari penuh itu memang bukan
sekadar lomba. Lebih dari itu, Mancing Idaman jadi ajang silaturahmi, promosi
wisata, dan wadah ekspresi bagi komunitas mancing Kukar. Dengan antusias
peserta yang terus membeludak, tak salah jika ajang ini sudah ditahbiskan jadi
agenda tahunan paling ditunggu pemancing Kaltim. (adv/nad)
Tulis Komentar