BALIKPAPAN, denai.id – Tas anyaman, kain ulap doyo, hingga aksesori manik khas Kutai Kartanegara (Kukar) jadi rebutan. Bukan di pasar lokal, melainkan di panggung besar skala nasional. Ajang Hari Ulang Tahun (HUT) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-45 tahun 2025 yang dipusatkan di Dome Balikpapan, awal Juli lalu, menjadi saksi bagaimana produk lokal Kukar unjuk gigi.
Tak tanggung-tanggung, selama tiga hari pameran, stan
Dekranasda Kukar berhasil membukukan omzet hingga Rp 50 juta. Angka yang
disebut Plt Kadis Perindag Kukar Sayid Fathullah sebagai capaian membanggakan
sekaligus bukti bahwa kerajinan tangan daerah mampu bersaing dengan produk dari
berbagai penjuru Nusantara.
Produk yang dipajang bukan sembarangan. Ada Diana dengan
koleksi tas sulam tumpar dan kain ulap doyo yang terkenal eksklusif. Ester
menampilkan gelang, kalung, hingga mandau mini yang diburu banyak pengunjung
karena sarat nuansa etnik. Sementara itu, desainer Kukar, Imam Prawoto, memikat
mata dengan kain motif jajak dan gasing, plus rancangan busana yang memadukan
tradisi dengan sentuhan modern.
“Semua pelaku usaha kami hadirkan langsung di lokasi. Jadi
pengunjung bisa melihat proses pembuatan, bahkan mencoba sendiri. Itu yang
membuat produk kami lebih hidup,” ujar Fathullah, seperti dikutip dari
keterangan resmi Pemkab Kukar.
Suasana stan Kukar memang tak pernah sepi. Sejak pintu
pameran dibuka, pengunjung terus berdatangan. Mereka tak sekadar melihat, tapi
juga langsung berbelanja. Bahkan, salah satu tamu istimewa, Selvi Gibran Raka,
ikut menyempatkan diri melihat langsung produk-produk khas Kukar yang
dipamerkan.
Menurut Fathullah, capaian omzet tersebut bukan semata soal
angka, melainkan juga bukti bahwa karya pengrajin Kukar semakin diterima pasar.
Harapan besarnya, produk-produk ini tak hanya berjaya di pasar domestik, tapi
juga mampu menembus panggung global.
Andi Deezca Pravidhia Aulia Rahman Basri bersama Hj Fety
Puja Amalia yang memimpin Dekranasda Kukar pun terus mendorong pengrajin untuk
konsisten menjaga kualitas dan mengembangkan desain. “Ajang nasional seperti
ini jadi ruang promosi yang luar biasa. Ke depan, targetnya produk Kukar bisa
tampil di level internasional,” katanya.
HUT Dekranas ke-45 bukan hanya perayaan, tapi juga pembuktian. Kukar pulang dengan omzet besar, sekaligus membawa cerita tentang bagaimana kreativitas lokal bisa jadi magnet di mata publik luas. (adv/nad)
Tulis Komentar