Bupati Tinjau Jalan Poros Hulu Mahakam, Target Rampung Tahun Depan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar meninjau dan mengevaluasi pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kota Bangun, Kenohan dan Kembang Janggut, pada Kamis-Jumat (3-4/7/2025).

TENGGARONG, denai.id – Konektivitas di wilayah Hulu Mahakam mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar). Bupati Aulia Rahman Basri meninjau langsung sejumlah proyek pembangunan jalan poros di Kecamatan Kota Bangun, Kenohan, dan Kembang Janggut pada Kamis-Jumat (3-4/7/2025).

Peninjauan dimulai dari Jalan Poros Desa Sebelimbingan (Kota Bangun), dilanjutkan Jalan Poros Simpang Tiga Desa Tuana Tuha (Kenohan), dan Jalan Poros Kelekat (Kembang Janggut). Turut mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar Wiyono dan pejabat OPD terkait.

Bupati Aulia menegaskan, jalan poros yang menghubungkan Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut hingga Tabang menjadi prioritas strategis. “Target kami, seluruh jalur ini rampung paling lambat tahun depan. Tahun ini sudah dikerjakan sekitar lima kilometer, tahun depan sisa delapan kilometer akan diselesaikan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Ia menambahkan, pembangunan jalan bukan sekadar urusan fisik, tapi juga sarana mendorong pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah hulu. Dengan jalur yang layak, distribusi kebutuhan pokok, transportasi hasil pertanian, dan akses pendidikan maupun layanan kesehatan akan lebih mudah dijangkau.

“Harapan kita, jalur ini tidak lagi menjadi beban besar bagi masyarakat. Sebentar lagi warga bisa menikmati jalan yang nyaman dan aman,” kata Aulia saat di lokasi pengerjaan.

Sementara itu, Kepala DPU Kukar Wiyono menekankan, pengerjaan jalan poros harus memperhatikan kualitas. Titik-titik yang rawan rusak akibat beban dan kondisi tanah akan diutamakan pengecoran. Namun, karena keterbatasan anggaran, pemeliharaan rutin juga menjadi bagian penting agar jalan tetap layak pakai.

“Bupati meminta agar pengecoran dilakukan di titik-titik kritis. Selain itu, pemeliharaan harus dilakukan secara berkala, terutama pada ruas yang berlubang atau bergelombang,” kata Wiyono.

Pemerintah daerah menargetkan jalan poros ini menjadi tulang punggung konektivitas di wilayah hulu, sekaligus mendukung sektor ekonomi lokal, pariwisata, dan mobilitas warga. Selain memudahkan transportasi, jalan yang baik diharapkan memacu kegiatan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan monitoring dan evaluasi langsung oleh Bupati, diharapkan progres pembangunan jalan bisa lebih cepat, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi masyarakat Hulu Mahakam. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)