SiPeSAT, Cara Disketapang Kukar Lindungi Konsumen dan Petani Hortikultura

$rows[judul] Keterangan Gambar : Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kukar resmi meluncurkan program SiPeSAT atau Strategi Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan.

TENGGARONG, denai.id – Sayur dan buah yang masuk ke meja makan warga Kutai Kartanegara (Kukar) kini punya benteng perlindungan baru. Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kukar resmi meluncurkan program SiPeSAT atau Strategi Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan.

Terobosan ini jadi jawaban atas keresahan soal pangan segar yang aman dikonsumsi sekaligus mendukung petani lokal agar lebih terjamin dalam praktik bercocok tanamnya.

Peluncuran SiPeSAT tak hanya seremonial. Program ini langsung diterapkan lewat pengawasan pra-pasar (pre market), artinya sayur dan buah diuji dulu sebelum sampai ke konsumen. Fokus awal diarahkan ke lima kecamatan prioritas pertanian: Tenggarong, Loa Kulu, Marang Kayu, Muara Kaman, dan Sebulu.

Hasilnya, 97 petani hortikultura dilibatkan, dengan 293 sampel sayur dan buah yang diambil untuk uji cepat residu pestisida. “Pengawasan pangan segar tidak bisa hanya ditumpukan pada Dinas Ketapang. Ini tanggung jawab bersama, termasuk penyuluh pertanian dan stakeholder lain,” tegas Aji Deni HM, Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketapang Kukar yang juga Reformer program ini.

Menurutnya, pengawasan ini penting bukan hanya untuk kesehatan jangka pendek masyarakat, tapi juga demi mewujudkan generasi emas di masa depan, sejalan dengan arah pembangunan nasional.

“Pangan yang aman dan bermutu adalah fondasi generasi kuat. Kalau sejak dini masyarakat mengonsumsi pangan yang sehat, kita sudah menanam investasi besar untuk masa depan,” tambahnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Tak kalah penting, SiPeSAT juga memberi dampak langsung pada petani. Dengan adanya sosialisasi dan pendampingan, para petani hortikultura didorong meninggalkan praktik penggunaan pestisida berlebih. Mereka dididik agar lebih memahami standar keamanan pangan sekaligus menjaga daya saing produk lokal.

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni AB, menegaskan langkah ini selaras dengan semangat Pemkab Kukar memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas produk lokal. “Ini bukan hanya tentang kontrol, tapi bagaimana menciptakan ekosistem pangan yang sehat, dari hulu sampai hilir,” ujarnya.

Program SiPeSAT lahir dari gagasan inovasi Aji Deni saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Tahun 2025 yang digelar Lembaga Administrasi Negara di Samarinda. Dari forum itu, ide aksi perubahan ini kemudian diwujudkan di lapangan dengan menggandeng berbagai pihak.

Ke depan, Dinas Ketapang menargetkan pengawasan diperluas hingga mencakup lebih banyak kecamatan. Harapannya, pangan segar asal Kukar bisa jadi rujukan mutu dan keamanan, bukan hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga ketika bersaing di pasar yang lebih luas. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)