TENGGARONG, denai.id – Suasana haru bercampur optimisme mewarnai halaman Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Senin (30/6). Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar serah terima jabatan Bupati Kukar. Momentum itu sekaligus menjadi ucapan terima kasih untuk Edi Damansyah, Bupati Kukar periode 2020–2025, dan penyambutan kepemimpinan baru pasangan Aulia Rahman Basri – Rendi Solihin.
Dalam prosesi itu, Edi menyerahkan dokumen memori jabatan
kepada Aulia–Rendi. Dokumen tersebut bukan sekadar laporan kerja, melainkan
catatan perjalanan lima tahun kepemimpinan yang dikenal dengan program Kukar
Idaman. Aulia–Rendi akan melanjutkannya dengan semangat Kukar Idaman Terbaik
untuk periode 2025–2030.
Bupati Kukar Aulia menegaskan, kontribusi Edi Damansyah
terlalu besar untuk diabaikan. Menurutnya, gaya kepemimpinan “sunyi tapi nyata”
yang dijalankan Edi berhasil melahirkan banyak program unggulan yang dirasakan
langsung masyarakat.
“Cita-cita beliau membangun Kukar yang inovatif, berdaya
saing, dan mandiri akan kami lanjutkan. Tidak hanya meneruskan, tapi juga
menyempurnakan agar manfaatnya makin luas,” tegas Aulia didampingi Rendi.
Sementara itu, Edi Damansyah menyampaikan bahwa dokumen
memori jabatan yang diserahkan adalah rangkuman kerja nyata, hasil aspirasi
rakyat, dan kembali diperuntukkan bagi rakyat. “Ini bukan sekadar catatan.
Program yang lahir, tumbuh dari rakyat, dan hasilnya kembali untuk mereka,”
ungkapnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.
Ia menyebut, fondasi pembangunan Kukar di sektor
infrastruktur, pendidikan, pelayanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi
masyarakat kini sudah berada di jalur yang tepat. “Sistemnya sudah berjalan.
Tinggal dijaga dan disempurnakan. Saya yakin Kukar akan jauh lebih baik ke
depan,” pesannya kepada penerus.
Rangkaian acara semakin emosional ketika Rabiatul Adawiyah,
siswi SDN 029 Samboja, membacakan puisi “Ada Seorang Ayah”. Video dokumenter
perjalanan kepemimpinan Edi kemudian diputar, menampilkan capaian pembangunan
selama dua periode.
Di penghujung acara, Edi dan istrinya menerima cenderamata
dari berbagai elemen. Mulai dari FKPD, Sekda, para camat hingga masyarakat.
Apresiasi itu menjadi simbol bahwa kepemimpinan Edi Damansyah telah menorehkan
jejak kuat di hati warga Kukar.
Kini, tongkat estafet beralih. Aulia–Rendi membawa semangat
baru, namun dengan janji untuk tetap menjaga kesinambungan. Kukar Idaman
Terbaik diharapkan bukan hanya slogan, melainkan wujud nyata kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat untuk melangkah lebih maju. (adv/nad)
Tulis Komentar