Safari Subuh Kukar Jadi Simbol Kebersamaan, Aulia-Rendi Pastikan Program Berlanjut

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin memimpin langsung kegiatan safari subuh di Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Senin (30/6).

TENGGARONG, denai.id – Ratusan jamaah tumpah ruah di Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Senin (30/6). Pagi itu, suasana terasa berbeda. Safari Subuh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) edisi ke-296 mencatat jumlah jamaah terbanyak sepanjang sejarah program ini.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin memimpin langsung kegiatan, didampingi unsur Forkopimda, Sekda Kukar Sunggono, jajaran pejabat Pemkab, serta tokoh masyarakat. Hadir pula sosok yang tak asing bagi jamaah: Edi Damansyah, Bupati Kukar periode 2020–2025 sekaligus penggagas program Safari Subuh.

Safari dimulai dengan salat berjamaah yang dipimpin Alhafidz M. Taufik, pelatih MTQ Kukar sekaligus Dewan Hakim MTQ Kaltim. Tausiah singkat disampaikan Ketua FKUB Kukar, Ustadz Harunu Rasyid Al Hafidz. Nuansa religius berpadu dengan semangat kebersamaan, menjadikan masjid penuh sesak oleh warga dari berbagai kalangan.

Di hadapan jamaah, Bupati Aulia menegaskan Safari Subuh akan terus menjadi agenda Pemkab Kukar. “Program ini baik, mendekatkan pemimpin dengan masyarakat sekaligus memperkuat doa bersama untuk Kukar. Inilah yang harus kita jaga dan lanjutkan,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kukar.

Menurutnya, keberlanjutan Safari Subuh bukan sekadar rutinitas. Ia menjadi ruang silaturahmi lintas generasi, mempertemukan masyarakat dengan pemimpinnya dalam suasana religius dan egaliter. “Kita ingin doa ini terus dipanjatkan agar Kukar menjadi daerah Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” tambahnya.

Wakil Bupati Rendi menekankan hal serupa. Baginya, keberhasilan Safari Subuh mengumpulkan jamaah dalam jumlah besar adalah bukti bahwa masyarakat merindukan ruang kebersamaan yang hangat. “Kegiatan ini harus kita rawat, karena di dalamnya ada nilai ukhuwah, persaudaraan, dan doa yang tulus,” katanya.

Hadirnya Edi Damansyah dalam agenda tersebut semakin mempertegas kesinambungan program. Safari Subuh bukan hanya milik satu periode kepemimpinan, melainkan warisan yang terus hidup bersama masyarakat.

Tak sedikit jamaah yang mengaku terharu melihat masjid penuh sejak dini hari. Bagi mereka, Safari Subuh bukan sekadar ibadah, melainkan penanda bahwa semangat religius dan solidaritas masih terjaga di tengah masyarakat Kukar.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar Kukar semakin maju, damai, dan diberkahi. Safari Subuh edisi ke-296 ini menjadi bukti bahwa program sederhana bisa tumbuh menjadi perekat kebersamaan yang melintasi waktu. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)