JAKARTA, denai.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perusahaan panas bumi melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham ke publik dari modal.
Atau berkisar 10.350.000.000 (sepuluh miliar tiga ratus lima puluh juta) lembar dengan harga penawaran antara Rp820 - Rp945.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan, melalui rencana IPO, perseroan menargetkan mengantongi dana hingga Rp 9,78 triliun. ”Alokasi hasil dana hasil pelaksanaan IPO akan digunakan oleh PGE untuk kebutuhan belanja modal atau capex dan pembayaran sebagian fasilitas pinjaman,” ujar Ahmad akhir pekan lalu.
Ahmad menambahkan, Surat Efektif OJK atas Pernyataan Pendaftaran IPO PGE diharapkan dapat diperoleh pada 16 Februari sehingga masa penawaran umum perdana saham dijadwalkan di 20 Februari hingga 22 Februari. “Pencatatan saham perdana di papan utama BEI bisa 24 Februari,” tuturnya.
Ahmad menjelaskan, anak usaha Pertamina itu merupakan salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dan global yang diukur dengan kapasitas terpasang. Solidnya prospek PGE juga didukung oleh basis cadangan dan sumber daya yang besar.
”Saat ini, PGE mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) yang tersebar di 6 area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri dan sebanyak 1.205 MW dikelola melalui kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC),” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah menyinggung potensi besar geothermal di Indonesia yang mencapai 24 GW apabila dikonversi menjadi listrik.
”Dukungan terhadap PGE juga bertujuan menciptakan listrik ramah lingkungan dengan harga kompetitif. Keberadaan energi panas bumi diharapkan juga tidak akan menambah beban pemerintah untuk biaya produksi listrik,” paparnya. (nad)
Tulis Komentar