Kunjungan Turis Asing Naik Signifikan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kunjungan turis terus menunjukkan tren kenaikan setelah Covid dapat ditangani.

SURABAYA, denai.id – Tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air menunjukkan pemulihan. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menuturkan, jumlah wisman pada Januari 2023 mencapai 735,95 ribu kunjungan. Jumlah itu turun 17,78 persen dari posisi Desember 2022.

Sebaliknya, jika dibandingkan dengan posisi Januari 2022, terjadi peningkatan drastis. ’’Secara tahunan jumlah ini tumbuh hingga 503,34 persen,” ujarnya seperti dikutip dari Jawa Pos, kemarin (2/3).

Sementara itu, di Jawa Timur jumlah turis asing yang datang melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya tercatat 10.815 kunjungan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Dadang Hardiwan mengatakan, kunjungan wisman pada Januari merupakan kabar gembira. Sebab, pada periode yang sama tahun lalu, tidak ada wisatawan mancanegara yang datang.

’’Jika dilihat secara month to month (mtm), kunjungan wisman Januari turun sebanyak 3.449 kunjungan dibandingkan Desember 2022  yang mencapai 14.264  orang. Yang perlu diingat, kita masih bertahan di atas 10 ribu, padahal akhir tahun umumnya puncak momen liburan,” jelasnya.

Dia menjelaskan, selama Januari tren kunjungan wisman didominasi wisatawan dari Malaysia yang mencapai 3.723 kunjungan. Jumlah tersebut setara 34,42 persen dari total kunjungan. Disusul wisman dari Singapura dan Amerika Serikat.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Timur Dewantoro Umbu Joka menyebutkan, tren kunjungan turis mancanegara menunjukkan harapan baik terhadap industri pariwisata. Sebab, kunjungan wisman berhasil bertahan di lima digit setelah mencapai rekor 14 ribu kunjungan di akhir tahun.

’’Kalau dibandingkan dengan kunjungan prapandemi memang berbeda. Tapi, kita berada di arah yang benar untuk mencapai pemulihan sektor inbound,’’ tuturnya.

Untuk mencapai masa prapandemi, dibutuhkan upaya ekstra. Salah satu yang perlu dilakukan adalah mempromosikan destinasi wisata. Menurut Dewantoro, potensi Jatim cukup besar, terutama wisata alam seperti Bromo.

Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jatim Wishnu Aji Prabowo menambahkan, pembukaan pintu imigrasi di Tiongkok juga menjadi salah satu kabar baik. Sebelum pandemi, turis asal Negeri Panda itu menjadi salah satu kontributor terbesar. Pada 2019, ada 23 ribu kunjungan dari Tiongkok. Jumlah itu hanya kalah oleh dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Untuk bisa mempercepat pemulihan tersebut, dia menilai perlu adanya upaya jemput bola. Salah satunya mengikuti event pameran wisata di negara asal. ’’Kita perlu lebih agresif mengikuti travel fair skala internasional,’’ tuturnya. (nad) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)