JAKARTA, denai.id – Masyarakat yang ingin berangkat umrah sebaiknya menunda sampai bulan depan. Sebab, saat ini harga hotel di Makkah naik cukup signifikan. Mencapai 300 persen atau tiga kali lipat dari harga normal.
Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) M. Faried Aljawi mengatakan, saat ini jumlah jemaah umrah di Makkah luar biasa banyak. ’’Musim liburan yang bersamaan dari banyak negara. Tidak hanya dari Indonesia,’’ katanya seperti dikutip Jawa Pos, kemarin (2/1).
Selain itu, lanjut Faried, negara-negara pengirim jemaah umrah mulai melonggarkan perjalanan warganya ke luar negeri. Sehingga dimanfaatkan untuk berumrah dengan jumlah rombongan yang banyak.
Dia mengakui bahwa harga sewa hotel di ring satu Masjidilharam naik sampai 300 persen. Meski harganya naik, tingkat keterisiannya juga tinggi. Itu berimbas pada hotel-hotel di ring dua. ’’Harga hotel-hotel di ring dua, yang agak jauh dari Masjidilharam, juga naik,’’ ujarnya.
Tingginya harga sewa hotel tersebut berimbas pada pelaku umrah di tanah air. Menurut Faried, sejumlah travel mulai menaikkan harga paket umrah. Padahal, jemaah sudah melunasinya beberapa waktu lalu. Ada juga travel yang memilih menurunkan layanan (downgrade) untuk menekan biaya.
Faried memprediksi masa high season umrah berlangsung sepanjang Januari ini. ’’Setelah memasuki Februari nanti sudah agak turun,’’ katanya. Dengan demikian, jemaah yang mau berangkat umrah dianjurkan untuk memilih tanggal keberangkatan di bulan depan.
Dia berpesan kepada para penyelenggara umrah untuk menyikapi kenaikan sewa pemondokan secara bijak. Kalaupun mau menaikkan, nominalnya harus wajar dan dikomunikasikan dengan baik kepada jemaah umrah. ’’Tidak boleh dinaikkan sembarangan dengan alasan kondisi di Saudi sana,’’ ujarnya.
Faried
mengatakan, travel juga bisa menyiasati dengan mengubah jadwal perjalanan.
Misalnya, melakukan rangkaian ibadah di Madinah terlebih dahulu, baru ke
Makkah. (nad)
Tulis Komentar