Harga Hotel di Arab Saudi Meroket

$rows[judul] Keterangan Gambar : Harga hotel di Arab Saudi naik tiga kali lipat.

JAKARTA, denai.id – Harga hotel di Arab Saudi terus meroket. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyebut kenaikan hotel di Tanah Suci hingga mencapai 300 persen. Meski demikian semua hotel sudah penuh terpesan.


Ketua Umum Amphuri Firman M Nur menyatakan animo masyarakat dunia untuk melakukan ibadah umrah terus meningkat. Ini menyebabkan harga pesawat ke Arab Saudi dan harga hotel pun naik. “Tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah sampai saat ini masih tinggi, semua hotel menyatakan full booked. Hal ini mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel,” katanya.


Dia menyebut kejadian ini baru pertama kali dalam sejarah. Karena semua hotel di Madinah dan Mekkah penuh, baik bintang 5 hingga hotel yang cukup jauh, maka penyelenggara umrah kesulitan mendapatkan hotel yang tersedia.


Sebenarnya high season ini dimulai dari November lalu. Kondisi ini akan berlangsung hingga bulan ini. “Hampir semua biro travel tidak dapat kamar hotel untuk Desember. Padahal pemesanan dilakukan mulai bulan September, Oktober, dan November,” ceritanya. Karena permintaan yang tinggi ini membuat harga hotel melambung hingga 300 persen. 


Tingginya permintaan hotel ini tidak dibarengi dengan kebijakan yang ada. Firman mengatakan saat ini hotel-hotel di Arab Saudi membuat kebijakan reservasi grup tidak sebanyak sebelum pandemi. Hotel hanya bisa memberikan reservasi sebanyak 60 persen dari kuota sebelumnya. “Kami berharap masyarakat memaklumi kondisi saat ini yang begitu berat bagi penyelenggara perjalanan ibadah umrah untuk tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah,” ujarnya.


Sekjen AMPHURI Farid Aljawi memberikan saran kepada pelaku usaha perjalanan ibadah umrah untuk menyampaikan kondisi yang terjadi saat ini. Dia meminta penyelenggara usaha untuk bermusyawarah dengan calon jamaah.  “Jika memang harus melakukan penambahan biaya, maka penambahan biaya tersebut harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya,” sarannya.


Begitu pula ketika harus mengubah hotel maka sebaiknya disosialisasikan kepada calon jamaah. “Jika ada perubahan program dan harga, penyelenggara bisa menawarkan program tersebut dengan komitmen baru yang disetujui jamaah,” imbuhnya. (nad) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)