Partai Ummat Dukung Anies Maju jadi Capres

$rows[judul] Keterangan Gambar : Anies Baswedan mendapat dukungan dari Partai Ummat untuk maju sebagai capres.

JAKARTA, denai.id – Partai Ummat telah menuntaskan rapat kerja nasional (rakernas) di Jakarta kemarin (15/2). Dalam forum sejak Senin (13/2) itu, ada tujuh rekomendasi internal yang dihasilkan. Salah satunya, sosok bakal calon presiden (capres) di Pemilu 2024.

 

Rekomendasi itu langsung disampaikan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais. ’’Mengenai presiden, itu disebut langsung namanya Anies Baswedan,’’ ujar mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu di acara penutupan.


Sebetulnya, ada dua nama lain yang masuk dalam pembahasan. Yakni, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, Amien menyebut dukungan pada Anies paling banyak.


Soal nama calon wakil presiden (Wapres), mengingat sebagai pendatang baru, Partai Ummat tidak mengusulkannya. Sebelumnya, Amien juga mengungkapkan tidak mengusung kader internal. Dalihnya, Ketua Umum Ridho Rahmadi masih berusia 40 tahun sehingga belum cukup untuk maju di pilpres. Amien sendiri mengaku usianya sudah terlampau tua.


Selain itu, Rakernas Partai Ummat juga merekomendasikan sejumlah kadernya untuk maju di pemilihan umum kepala daerah (pilkada). ’’Partai menugaskan Ketua Umum Ridho Rahmadi untuk maju sebagai calon gubernur DKI,’’ kata Wakil Ketua Umum Nazaruddin saat membacakan poin-poin rekomendasi.


Lalu, Wakil Ketua Majelis Syura M.S. Kaban diusung sebagai calon gubernur Sumatera Utara (Sumut), Wakil Ketua Majelis Syura Habib Tholib maju sebagai calon gubernur Sulawesi Tengah, dan anggota Majelis Syura Bernard Abdul Jabar sebagai calon wali kota Malang.


Dia menjelaskan, rekomendasi rakernas tersebut diharapkan dapat memberikan dua manfaat. Yakni, mesin partai akan semakin panas dan popularitas partai maupun calon semakin bertambah. ’’Pada gilirannya nanti memperbaiki bobot elektoral partai,’’ ujarnya. 


Rekomendasi lainnya menyangkut sosialisasi partai, pengaderan, strategi pemenangan, pencalegan, dan konsolidasi. Kemudian, ada rekomendasi eksternal tentang persoalan-persoalan kebangsaan.


Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyentil pernyataan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi yang meminta masjid bisa dipakai untuk kegiatan politik. Bagja menegaskan, hal itu tidak dibenarkan. Selain melanggar peraturan, praktik tersebut membahayakan.


Jika masjid untuk aktivitas partai, lanjut dia, pihaknya khawatir akan muncul konflik di masyarakat. ’’Masjid adalah tempat bersama umat Islam, yang tentu pilihan politiknya bukan hanya Partai Ummat,’’ ujarnya. 


Karena itu, Bagja meminta Ridho untuk mengklarifikasi pernyataannya. Jika ada yang menggunakan tempat ibadah untuk aktivitas kampanye, pihaknya akan memberikan tindakan tegas. ’’Jangan menggunakan tempat ibadah sebagai sarana untuk melakukan kampanye maupun ajang menyerang satu sama lain,’’ tegasnya. (nad) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)