TENGGARONG, denai.id – Ratusan anak dari Kecamatan
Tenggarong Seberang meriahkan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52
tahun 2024 dengan antusias mengikuti kegiatan makan telur dan minum susu
gratis, Rabu (22/5).
Acara ini merupakan bagian dari sosialisasi
program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang diselenggarakan atas
kerja sama antara Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),
TP PKK Kecamatan Tenggarong Seberang, dan Dinas Ketahanan Pangan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua TP PKK
Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, yang didampingi oleh Wakil Ketua TP PKK
Fetty Puja Amelia Rendi Solihin dan Sekretaris TP PKK Yulaikah Sunggono. Acara
dimulai dengan pemberian telur dan susu kemasan kepada perwakilan peserta.
Maslianawati Edi Damansyah menegaskan bahwa
gerakan minum susu dan makan telur tidak sekadar acara satu kali, tetapi akan
berkelanjutan dengan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan. Hal ini merupakan
bentuk kepedulian TP PKK dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di
Kutai Kartanegara.
"Alhamdulillah, tahun ini sebanyak
seratus anak mengikuti program makan telur dan minum susu gratis ini. Mereka
juga mendapatkan bingkisan berupa baju kaos dan susu untuk dibawa pulang,"
ujarnya.
Maslianawati berharap bahwa pada
tahun-tahun mendatang, jumlah anak yang bisa mengikuti program B2SA ini akan
lebih banyak lagi. Tujuannya adalah untuk mengurangi angka stunting di Kutai
Kartanegara yang saat ini masih cukup tinggi.
"Kita tidak boleh bangga Kutai
Kartanegara memiliki angka stunting yang tinggi. Kegiatan ini sangat penting
untuk anak-anak dalam masa tumbuh kembang mereka, agar tidak mengalami stunting
atau gizi buruk," tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan
kontrol terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dari PAUD ke
sekolah dasar dapat terus diperhatikan dengan baik.
Kegiatan makan telur dan minum susu gratis
ini bukan hanya sekadar upaya pencegahan stunting, tetapi juga sebagai langkah
konkret dalam mendukung kesehatan dan gizi anak-anak di Kutai Kartanegara.
Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan masalah stunting dapat
terus diminimalkan untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
(adv/nad)
Tulis Komentar