KUPANG, denai.id – Belum reda sorotan terhadap sekolah masuk pukul 05.30 Wita bagi para siswa kelas XII, sekarang kebijakan serupa diberlakukan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemerintah Provinsi NTT. Penerapannya berlangsung mulai kemarin (6/3).
Pantauan Timor Express, para aparatur sipil
negara (ASN) mulai berdatangan ke kantor pukul 05.00 Wita. Para pegawai
langsung diarahkan untuk mengikuti olahraga.
Sejumlah pegawai yang hendak diwawancarai
terkait kebijakan tersebut menolak karena takut dengan pimpinan. ’’Kita bawahan
tidak bisa berbuat banyak,’’ ungkap salah seorang pegawai.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus
Lusi menyebut kebijakan itu diberlakukan untuk menjawab kepentingan pelayanan
sekolah-sekolah yang lebih dulu menerapkan jam masuk serupa. Penerapan di
sekolah itu bersifat uji coba dan berlangsung di 10 SMA/SMK negeri di Kota
Kupang mulai 27 Februari lalu.
Aturan tersebut berawal dari ide Gubernur
NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang semula bahkan meminta para pelajar kelas XII
masuk pukul 05.00. Alasannya, untuk peningkatan kualitas pendidikan dan
pembentukan karakter para siswa.
’’Kita di dinas harus stand by karena kalau
sekolah membutuhkan pelayanan pagi, sedangkan staf belum masuk kantor,
bagaimana bisa melayani,’’ ujar Linus.
Dia mengatakan, kehadiran para pegawai dan
ASN pada hari pertama masuk kantor pukul 05.30 Wita itu mendapat respons
positif. Persentase kehadiran mencapai 98 persen.
’’Ada pegawai yang sementara bertugas ke
luar daerah, jadi sekitar 98 persen hadir,’’ tuturnya.
Dia menyebutkan bahwa kebijakan itu menjadi
role model peningkatan pelayanan birokrasi khusus untuk bidang pendidikan. ’’Jam
pulang tetap pukul 16.00 Wita,’’ ujarnya.
Terkait kompensasi atau tambahan
penghasilan kepada para pegawai dan ASN, dia mengaku pihaknya tidak menuntut.
Tapi, hanya ingin bekerja semaksimal mungkin. ’’Bergantung pimpinan menilai
seperti apa. Kalau kita bekerja secara maksimal, tentu ada perhatian dari
pimpinan yang memiliki otoritas,’’ imbuhnya.
Dinas pendidikan, kata Linus, menjamin keluhan yang muncul karena setiap kebijakan tentu memiliki pro-kontra. ’’Kita boleh berbeda pandangan, tapi tidak boleh beda visi-misi di sektor pendidikan,’’ tegasnya kepada para pegawai ASN saat apel pagi perdana pukul 05.30 Wita. (nad)
Tulis Komentar