Properti Segmen Atas Kembali Diminati

$rows[judul] Keterangan Gambar : Perumahan dengan harga Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar banyak dicari pembeli.

SURABAYA, denai.id – Industri properti menunjukkan sinyal pertumbuhan positif pada 2023. Pengembang hunian berhasil mencatatkan penjualan yang bagus pada awal tahun ini. Tempat tinggal segmen atas mendapatkan minat lebih tinggi dari konsumen.

Associate Director Ciputra Development Tbk Hendra Lauw menuturkan, rupanya penjualan perumahan tahun ini berjalan jauh lebih baik dari perkiraan. Secara siklus, penjualan kuartal I biasanya rendah. Namun, sejak awal tahun banyak produk yang laku.

”Menurut saya, masyarakat tak lagi terpengaruh rumor resesi. Selama kuartal IV tahun lalu, kinerja penjualan memang melambat karena kabar mengenai ancaman resesi global,” paparnya di Surabaya akhir pekan lalu.

Hal tersebut terbukti dari penjualan proyek terbaru perseroan. Dari 120 unit yang ditawarkan, ada lebih dari 300 nomor urut pemesanan (NUP). Dari pemilihan unit pun, 116 unit berhasil terjual.

Dari penjualan tersebut, hunian seharga Rp 4 miliar –Rp 5 miliar justru paling cepat laku. Padahal, harga produk yang ditawarkan pada proyek kali ini berkisar Rp 1,8 miliar hingga Rp 5 miliar.

”Belajar dari proyek sebelumnya, kami coba perbesar porsi untuk produk segmen atas. Dari total produk yang kami tawarkan, 35 persen merupakan segmen Rp 4 miliar–Rp 5 miliar dan semuanya laku lebih dulu,” jelasnya.

Tipe terbawah menjadi segmen kedua yang laku. Hendra mengungkapkan, hampir 80 persen penjualannya merupakan KPR. Bahkan, untuk unit segmen atas, sebagian besar konsumen masih memilih melalui akad kredit.

”Meski hanya memilih tenor 5–10 tahun dan uang mukanya sengaja dibayar besar, kebanyakan memang suka membeli rumah melalui KPR,” ujarnya.

Sementara itu, pakar properti Rudy Sutanto menyatakan, pasar properti saat new normal memang justru didominasi segmen menengah ke atas. Meski bukan murni investasi, mayoritas konsumen yang mempunyai daya beli memberanikan diri untuk memindahkan modalnya ke instrumen investasi lainnya.

Di antara banyak tipe properti, segmen Rp 4 miliar–Rp 5 miliar memang menjadi yang paling tahan banting. Jika ada koreksi harga, segmen tersebut biasanya tidak terkena dampak. ”Banyak developer besar yang akhirnya menjual produk tersebut karena memang laku keras,” kata anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jatim tersebut. (nad) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)