SURABAYA, denai.id – PT PLN Nusantara Power (NP)
terus mendorong kinerja co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton.
Terbaru, PLN NP menandatangani nota kesepahaman dengan Mitsubishi Heavy
Industries (MHI) untuk mempercepat transisi energi. Kerja sama tersebut
diharapkan bisa mewujudkan co-firing hingga 50 persen pada unit pembangkit yang
berkapasitas 2 x 400 mw.
Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP
Yossy Noval menyatakan, komitmen itu diperkuat dengan penandatanganan di sela
Japan RE Invest Indonesia 2023 pada Jumat (3/3) di Tokyo, Jepang. ”Harapan
kami, kerja sama ini dapat berjalan lancar dan bisa mencapai 100 persen
biomassa PLTU Paiton,” tuturnya seperti dikutip dari Jawa Pos, kemarin (5/3).
Saat ini subholding pembangkitan PLN telah
menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan asal Jepang untuk mengembangkan
energi bersih pada unit pembangkit. Yakni, Sumitomo Heavy Industries (SHI),
Mitsubishi Heavy Industries (MHI), serta Ishikawajima-Harima Heavy Industries
(IHI Corporation).
Kerja sama dengan SHI melingkupi kajian
pada mesin pembangkit boiler tipe CFB di PLTU Paiton. Berlangsung sejak
Desember 2019, kerja sama dan kajian itu dilakukan guna mempersiapkan tahap
awal co-firing pada persentase 30–50 persen. Jika memungkinkan, secara bertahap
akan kontinu dan diujicobakan hingga mencapai 100 persen firing biomassa.
Kerja sama dengan IHI meliputi pengembangan
co-firing amonia. Di tahap awal, telah dilakukan uji coba di PLTU Gresik pada Oktober
2022. Kemudian, dilanjutkan dengan evaluasi dan pengembangan pada berbagai
skenario lainnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan, pihaknya terus berupaya bisa mendorong energi bersih dari sisi hulu kelistrikan Indonesia. Strategi jitu yang diambil adalah melakukan co-firing PLTU batu bara.
”Memasuki kuartal pertama 2023, PLN
NP telah menyumbangkan 19,9 GWh energi bersih. Sebagian besar energi bersih
tersebut disumbangkan PLTU Paiton 1–2 dan PLTU Paiton 9 sebesar 8.852,64 MWh,”
paparnya. (nad)
Tulis Komentar