Karya Bhakti dan Latsitarda Nusantara ke-XLI di Kukar Resmi Dimulai

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Edi Damansyah bertindak sebagai Inspektur Upacara Pembukaan Karya Bhakti dan Latsitarda Nusantara ke-XLI (44) di Lapangan Sepak Bola Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang Selasa (7/5).

TENGGARONG, denai.id – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah bertindak sebagai Inspektur Upacara Pembukaan Karya Bhakti dan Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-XLI (44) di Lapangan Sepak Bola Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang Selasa (7/5). Pembukaan Latsitarda ditandai dengan penyematan tanda peserta dan penyerahan peralatan tugas secara simbolis berupa cangkul kepada perwakilan peserta.

Kegiatan Latsitarda tahun ini diikuti oleh 385 peserta yang akan disebar di empat kecamatan di Kukar: Tenggarong, Tenggarong Seberang, Muara Kaman, dan Loa Kulu. Tema kegiatan ini adalah “Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara Menuju Kaltim Maju dan Unggul”.

Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kukar, Komandan Batalyon Taruna, Sekretaris Daerah H Sunggono, jajaran Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Kukar, Pamen Pendukung, sejumlah Camat beserta Forkopimcam.

Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada Kukar sebagai salah satu daerah pelaksanaan Latsitarda ke-44. Ia berharap seluruh peserta dapat menimba ilmu dan pengalaman yang berarti selama di Kukar, memperkuat proses pembangunan daerah yang sinergis dan harmonis.

Dalam arahannya, Edi menyampaikan tiga poin penting terkait arah kebijakan Pemkab Kukar yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan awal bagi peserta Latsitarda: Pertama, Pembangunan Ekonomi Berbasis Non Ekstraktif. Pemkab Kukar fokus membangun sektor pertanian dalam arti luas sebagai kekuatan masa depan perekonomian, didukung oleh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kedua, Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan. Kualitas sumber daya manusia yang cerdas, unggul, dan berakhlak mulia menjadi modal dasar pembangunan. Pemkab Kukar juga memperkuat peran keluarga dalam kesehatan melalui posyandu yang lebih aktif.

Terakhir, Pembangunan Berbasis Pemberdayaan. Pemkab Kukar memberikan ruang kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi secara produktif melalui program-program pemberdayaan. Salah satunya adalah program Rp 50 Juta per RT yang menjadi trigger pembangunan harmonis, tepat sasaran, dan gotong royong. Program lain mencakup penguatan kapasitas petani, nelayan, pekebun, peternak, UMKM, dan pelaku ekonomi kreatif.

Edi menyatakan bahwa ketiga kebijakan tersebut telah memberikan pengaruh signifikan pada kinerja pembangunan, seperti penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,13% yang merupakan tertinggi selama lima tahun terakhir. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan dan keterlibatan aktif seluruh stakeholders dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan secara komprehensif.

Keberadaan para taruna, kadet, dan praja yang berjumlah 385 orang di Kukar diharapkan mampu memberikan warna dan semangat baru bagi masyarakat. Edi meyakini bahwa interaksi selama pelaksanaan kegiatan akan memberikan contoh yang baik dan memperkuat semangat gotong royong di tengah masyarakat.

Edi juga berpesan kepada peserta untuk selalu menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya masyarakat setempat agar semua kegiatan dapat berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. "Dengan menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya masyarakat, segala yang dilaksanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan," ujarnya.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Edi berharap Karya Bhakti dan Latsitarda Nusantara ke-XLI ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan Kukar serta mempererat hubungan antara peserta Latsitarda dan masyarakat setempat. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)