SURABAYA, denai.id – Pelaku usaha berkomitmen dalam pengembangan ekonomi syariah. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur berencana menggelar Festival Industri Halal di Surabaya.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah mendorong potensi sistem ekonomi itu.
’’Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Angka tersebut setara dengan 86,7 persen total populasi di dalam negeri,’’ ujarnya di Surabaya kemarin (15/2).
Dengan pasar semegah itu, transaksi produk halal di tanah air diperkirakan mencapai Rp 4 ribu triliun tahun depan. Namun, dia mewanti-wanti bahwa hal tersebut bisa menjadi petaka jika pasar Indonesia didominasi oleh pemain asing.
’’Karena itu, pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia, terutama Jatim, sangat penting,” sebutnya.
Pergelaran Maret mendatang fokus pada empat sektor industri halal. Pertama adalah pertanian. Peran sektor tersebut sangat penting karena awal rantai bisnis industri makanan dan minuman (mamin) halal. Kedua, food and beverage (FnB) yang didukung oleh ketersediaan bahan baku. Ketiga, industri fashion muslim yang punya potensi ekspor tinggi.
’’Terakhir, kami ingin fokus pariwisata halal. Industri ini bakal menjadi penggerak dari banyak bisnis hotel dan restoran, UMKM, dan masih banyak lagi,’’ tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Heri Wiriantoro mengungkapkan, potensi industri halal dunia memang sangat besar seiring dengan kian besarnya jumlah penduduk muslim dunia.
Pada 2030, diprediksi mencapai 2,15 miliar jiwa atau sekitar 23 persen dari total populasi dunia.
Ekonomi syariah Indonesia sendiri diakui sudah menduduki peringkat keempat dunia. Hanya kalah oleh Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. ’’Bahkan, ekspor mamin itu juga didominasi oleh produk halal,’’ paparnya.
Karena itu, pemprov melakukan akselerasi melalui penguatan rantai industri. Termasuk, pengembangan jejaring untuk melakukan knowledge sharing tentang operasional industri halal yang baik.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Andromeda Qomariah menambahkan, untuk mendukung pertumbuhan tersebut, sertifikasi halal merupakan kunci yang penting. Karena itu, pihaknya berupaya mendorong UMKM agar mendaftarkan produk mereka mendapatkan sertifikat halal.
’’Pada
2024, target produk halal Jatim mencapai 1,5 juta. Atau, 15 persen dari target
keseluruhan nasional sebesar 10 juta,’’ bebernya. (nad)
Tulis Komentar