TENGGARONG, denai.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan melalui sinergi dengan lembaga penegak hukum. Hal itu disampaikan Bupati Kukar, dr Aulia Rahman Basri, saat menerima kunjungan kerja Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tenggarong yang baru, Tengku Firdaus, di rumah jabatan bupati, Senin (4/8).
Kunjungan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi,
tetapi juga momentum memperkenalkan Firdaus sebagai pimpinan baru Kejari Kukar,
menggantikan Sigid J yang kini bertugas sebagai Kajari Pati, Jawa Tengah. “Kami
ingin membangun komunikasi yang baik dengan Pemkab Kukar. Sinergi yang terjalin
diharapkan memberi manfaat, khususnya dalam mendukung jalannya roda
pemerintahan daerah,” kata Firdaus seperti dikutip dari keterangan resmi Pemkab
Kukar.
Ia menambahkan, Kejaksaan Negeri Tenggarong siap mendampingi
pemerintah daerah dalam menghadapi berbagai persoalan hukum, baik preventif
maupun kuratif. Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana menawarkan bentuk
kerja sama resmi melalui nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkab Kukar. Langkah
ini, menurutnya, penting agar peran kejaksaan tidak hanya sebatas penindakan,
melainkan juga pencegahan dan pendampingan hukum sejak dini.
Sementara itu, Bupati Aulia menyambut baik inisiatif
tersebut. Ia menekankan bahwa sinergi dengan aparat penegak hukum merupakan
kebutuhan penting dalam membangun pemerintahan yang bersih, transparan, dan
akuntabel.
“Kami berharap kehadiran Kajari yang baru membawa semangat
baru pula dalam memperkuat kolaborasi yang sudah berjalan. Dukungan kejaksaan
dalam memberi pencerahan, bimbingan, hingga pengawasan hukum akan menjadi
fondasi penting agar pemerintahan di Kukar berjalan lancar dan terhindar dari
persoalan hukum,” tegasnya.
Menurut Aulia, pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa
pendampingan hukum dari kejaksaan sangat membantu Pemkab dalam menuntaskan
program pembangunan. Oleh karena itu, ia mengajak jajarannya untuk lebih
terbuka dalam berkoordinasi dengan Kejari. “Kalau kita sejak awal paham dan
taat aturan, tentu risiko pelanggaran hukum bisa diminimalisir. Hal ini sejalan
dengan komitmen kita mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,”
tambahnya.
Pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh suasana
kekeluargaan. Keduanya sepakat menjadikan kerja sama lintas lembaga sebagai
kunci mempercepat pembangunan daerah tanpa harus dibayangi masalah hukum.
Dengan demikian, roda pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dan memberi
manfaat nyata bagi masyarakat Kukar. (adv/nad)
Tulis Komentar