SORONG, denai.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sempat bertemu dan berbincang langsung dengan warga dalam kunjungannya ke Pulau Gag. Masyarakat menyampaikan dampak positif yang mereka rasakan dengan adanyan aktivitas pertambangan perusahaan PT Gag Nikel. Warga yang dominan merupakan nelayan, menyebutkan mereka mendapatkan keuntungan dengan menjual hasil tangkapannya ke perusahaan PT Gag Nikel.
"Aktivitas penangkapan ikan berjalan seperti biasa, air
tetap jernih, kualitas air juga bagus," ujar salah satu warga, Fathah
Abanovo (33th). Menurutnya, pihak perusahaan juga membantu mereka membeli BBM
dan alat pancing untuk bekerja.
Hal senada juga disampaikan oleh Lukman Harun (34th), Warga
Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan, menyebutkan bahwa berita yang
menyebutkan kualitas dan warna air sekitar pantai menyebabkan hasil tangkapan
menurun, adalah tidak benar. "Air tidak berubah sejak puluhan tahun lalu
hingga kini, biasa saja, sejak adanya tambang, ikan-ikan karang sebagai
tangkapan tidak berubah juga kalau dimakan sendiri, aman," tutur Lukman.
Harapan masyarakat yang menginginkan aktifitas pertambangan
nikel dilanjutkan ini, didengar langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, ketika meninjau lokasi tambang PT Gag Nikel di
Pulau Gag bersama Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat
Orideko Iriano Burdam.
"Saya menyempatkan diri bersama Gubernur dan Bupati
Raja Ampat melakukan kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat, naik heli dalam rangka
merespon apa yang menjadi perkembangan pemberitaan di media sosial. Kami
menghargai semuanya, pemberitaan itu kami menghargai dan bentuk penghargaan itu
kita terus cek, supaya lebih objektif dengan kondisi yang ada," ujar
Bahlil saat temu media di hotel Swiss Bell Sorong, Sabtu (7/6).
Kondisi pertambangan yang digambarkan selama ini dinilai
Elisa Kambu tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya, karena itu perlu
diluruskan dengan mengunjungi dan melihatnya secara langsung.
"Kita pastikan mungkin video itu bukan dari Gag, bukan
dari Piaynemo, mungkin dari tempat lain. Mereka ambil dari mana kita juga tidak
tahu, tapi yang pasti bukan dari penambangan di Pulau Gag,"tegas Elisa.
Elisa menambahkan, masyarakat sekitar tambang menunjukkan
dukungan agar aktifitas pertambangan dapat dilanjutkan karena terbukti
memberikan manfaat bagi mereka baik secara langsung maupun tidak.
"Ketika kami sampai disana, masyarakat lokal, semua
yang ada disitu, kecil, besar, perempuan, tua, muda, mereka menangis, minta Pak
Menteri ini tidak boleh ditutup, ini harus dilanjutkan. Dan kalau kami
pemerintah harus mengikuti kemauan masyarakat, dan kita itu hadir untuk
kesejahteraan masyarakat, kenapa kita harus membuat rakyat susah,"ungkap
Elisa.
Senada dengan Elisa Kambu, Orideko Iriano Burdam juga
menyampaikan, setelah mengunjungi secara langsung apa yang ada disana berbeda
dengan yang ada di media sosial dan masyarakat disana tidak menginginkan jika
aktifitas pertambangan disana ditutup.
"Mereka tidak mau tutup tambang, karena itu untuk
menopang kehidupan mereka disana. Mereka menginginkan itu, karena itu kami
berharap kebetulan ada Pak Menteri disini untuk membuka tambang itu," kata
Orideko.
Namun demikian ia meminta agar pengawasan ditingkatkan
terutama terkait analisis dampak lingkungan supaya lebih bagus lagi kedepan.
"Mari sama-sama kita jaga Raja Ampat, kita kasih
promosi yang baik jangan sampai Raja Ampat ini jadi negatif, wisatawan jadi
berkurang. Kita harus jaga kawasan wisata kita agar kedepan tidak
dicemari," jelas Orideko.
Diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten
Raja Ampat. Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti pengaduan masyarakat
terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.
PT GAG Nikel, pemegang Kontrak Karya Generasi VII No.
B53/Pres/I/1998, resmi berdiri pada 19 Januari 1998 setelah ditandatangani oleh
Presiden Republik Indonesia. Sejak tahun 2008, PT ANTAM Tbk. berhasil
mengakuisisi seluruh saham APN Pty. Ltd., sehingga kendali penuh PT GAG Nikel
saat ini berada di tangan PT ANTAM Tbk. (nad)
Tulis Komentar