JAKARTA, denai.id - Industri kerajinan menjadi salah satu
sektor yang berperan penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,
termasuk dari kontribusi besarnya terhadap capaian nilai ekspor industri
manufaktur. Melalui kinerja positif tersebut, Indonesia memegang market
share hingga dua persen dari pangsa pasar produk kerajinan
dunia.
“Oleh karena itu, market share ekspor kerajinan
Indonesia masih sangat mungkin untuk tumbuh, dengan potensi pasar dalam dan
luar negeri yang cukup besar, serta didukung dengan kebijakan pengembangan
sektor industri,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan
Aneka (IKMA) Reni Yanita, Minggu (3/3).
Reni menegaskan, Kementerian Perindustrian konsisten untuk
mempermudah dan memperluas akses pasar bagi pelaku industri kecil dan menengah
(IKM). Misalnya, memfasilitasi pelaku IKM kerajinan dan wastra bisa turut
berpartisipasi dalam pameran bertaraf internasional.
“Produk kerajinan tangan dari Indonesia sangat berdaya
saing di kancah global lantaran kemampuan dan keterampilan para perajinnya,
serta didukung dengan sentuhan budaya nasional yang beragam. Hal ini membuat
produk kerajinan kita memiliki nilai tambah, bernilai jual tinggi, dan
estetik,” paparnya.
Guna mendongkrak pangsa pasar industri kerajinan di tanah
air, Kemenperin rutin memfasilitasi IKM binaan dalam Pameran Inacraft. Tahun
ini, ajang bergensi tersebut diselenggarakan pada 28 Februari-3 Maret 2024 di
Jakarta, dengan diikuti sebanyak 1.500 pelaku UMKM atau IKM dari berbagai
daerah. “Kami memfasilitasi 12 IKM binaan ikut berpartisipasi pada Inacraft
2024 setelah lolos proses kurasi selama sebulan,” ungkap Reni.
Pameran Inacraft berhasil menjadi ajang tampilnya
produk-produk kerajinan unggulan Indonesia, baik dari segi desain, inovasi,
berciri khas, dan memiliki kearifan lokal daerah, serta berorientasi pasar global. Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, Kemenperin melalui Ditjen IKMA memfasilitasi
IKM kerajinan dan wastra dalam Pameran Inacraft.
Ke-12 IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA bisa tampil di
Inacraft 2024, yaitu Intan Songket, Loyang Loyang Batik Lasem (Pusaka Beruang),
Ungga Creative, CV. Lion Keramik Industri, Sackai, Ayumu Gendout’s, PT. Khyang
Pari Agung, Bili Droe, PT. Mahagony Citra Selaras, UD Passteel Bali, Oniecraft,
dan CV. Kirana Cipta Lestari. Sebelumnya, Kemenperin juga telah mengikutsertakan 19
IKM pada perhelatan Pameran Inacraft 2023 yang dilaksanakan pada Maret dan
Oktober 2023.
Reni mengakui, pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara
ini telah menjadi wadah bagi perajin Indonesia untuk bertukar informasi,
inovasi, serta promosi dan peluang untuk meraup transaksi penjualan yang cukup
besar.
“Kami harap melalui pameran ini para perajin dapat berkolaborasi sehingga mendorong munculnya produk-produk kerajinan unggulan Indonesia, baik dari segi desain, inovasi, berciri khas, dan memiliki kearifan lokal daerah di Indonesia serta berorientasi pasar,” tuturnya. (nad)
Tulis Komentar