Bupati Kukar Apresiasi Penanganan Stunting di Loa Kulu

$rows[judul] Keterangan Gambar : Bupati Kukar Edi Damansyah mengapresiasi keberhasilan pengerjaan pengukuran dan penimbangan serentak yang dilaksanakan selama empat minggu pada bulan Juni di Kecamatan Loa Kulu.

TENGGARONG, denai.id – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengapresiasi keberhasilan pengerjaan pengukuran dan penimbangan serentak yang dilaksanakan selama empat minggu pada bulan Juni di Kecamatan Loa Kulu, yang telah terlaksana 100 persen. Pengukuran dan penimbangan yang melibatkan semua komponen ini dilakukan serentak secara nasional untuk memastikan data yang akurat.

“Tolong pastikan data-data tersebut benar-benar valid, jangan sampai ada yang tidak diketahui,” ujar Bupati Edi Damansyah setelah meresmikan Posyandu Edelweiss di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, dilanjutkan dengan gerakan makan telur dan minum susu sebagai bagian dari kampanye gerakan pencegahan stunting, di Posyandu Edelweiss tersebut, Kamis (4/7).

Dari hasil pengukuran serentak di Kecamatan Loa Kulu, tercatat 3.502 bayi dan balita yang diukur, dengan 429 atau 12,25% di antaranya khusus di Desa Jembayan. Pengukuran dan penimbangan ini selesai pada bulan Juni lalu.

“Data tersebut sangat penting agar kita mengetahui pasti kondisi dan kategorinya, sehingga kita bisa segera melakukan penindakan atau penanganan yang tepat,” tambahnya.

Bupati Edi berharap agar para kader Posyandu tetap aktif melakukan kegiatan rutinnya setiap bulan. Bersama Ketua TP PKK dan dinas terkait, Edi terus memantau program revitalisasi Posyandu. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kader Posyandu yang telah bekerja dengan baik dan perlu dioptimalkan melalui program revitalisasi Posyandu.

Perlu diketahui, pada tahun 2022 tercatat 27% stunting di Kukar. Namun, setelah bekerja serentak hingga Juni 2023, angka tersebut turun menjadi 15,4%. Ini menunjukkan bahwa kader-kader Posyandu telah bekerja dengan baik, meskipun masih perlu ditingkatkan.

Dalam upaya revitalisasi Posyandu, Pemkab Kukar tidak hanya membangun fisik tetapi juga menyediakan dana operasional dan insentif bagi kader Posyandu sebagai bentuk apresiasi, meskipun nilainya masih kurang memadai.

Edi berharap agar kader Posyandu didampingi Dinas Kesehatan, TP PKK, Tim Pendamping Keluarga, PLKB, serta dinas terkait aktif setiap hari sehingga stunting segera teratasi, antara lain dengan pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita.

Untuk itu, Edi Damansyah berharap dukungan dari semua pihak, termasuk kader Posyandu, camat, kepala desa, ketua RT, dan tokoh masyarakat untuk lebih fokus bekerja dalam penanganan stunting selama dua bulan ke depan, karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

“Gerakan ini dilakukan secara nasional dan konsisten di Kutai Kartanegara sesuai dengan kondisi Kukar. Kita tidak ingin generasi anak di Kukar tidak cerdas, generasi anak di Kukar harus cerdas, pintar, dan bahagia,” kata Edi Damansyah. (adv/nad)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)