TENGGARONG, denai.id – Pemerintah Kutai
Kartanegara berharap agar Nahdlatul Ulama (NU) Kukar mulai memikirkan aspek
kebermanfaatan organisasi secara strategis dalam ruang sosial ekonomi.
“Apalagi, dengan adanya kiai-kiai NU yang
menjadi patron bagi masyarakat. Kedudukannya di pondok-pondok pesantren, maupun
mengelola majelis-majelis taklim, dapat menjadi motor penggerak dalam upaya
membesarkan Jam’iyah NU dalam ruang gerak sosial dan ekonomi,” ujar Staf Ahli
Bupati Kukar Bidang Pemerintahan dan Kesra Didi Ramyadi saat menghadiri
Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) di
Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an (PPIQ) Miftahul ‘Ulum Kelurahan Mangkurawang
Tenggarong, Jumat (1/3).
Disampaikannya, bahwa warga NU berasal dari
berbagai kalangan, yakni Ulama, Birokrat, Politisi, ASN, Pendidik, maupun
Pelaku usaha makro/mikro. Maka, semua potensi SDM NU ini harus segera
dimanfaatkan dengan baik agar semua komponen dapat bergerak secara sinergis
dalam satu tarikan nafas yang sama pada aspek fikrah, amaliyah dan harakah.
“Kita yakini, NU adalah Jami’yah besar.
Oleh karenanya, kita semua patut berbangga,” ujarnya.
Dilanjutkannya, Pemkab Kukar sangat merasa
terhormat dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan bersama NU secara
kelembagaan. Pada prinsipnya Pemkab Kukar sangat mendukung upaya pembangunan
kemasyarakatan yang menopang kesejahteraan dan kebahagian masyarakat secara
lahir dan batin, dimana hal ini menjadi bagian dalam visi dan misi Kukar
Idaman. (adv/nad)
Tulis Komentar